Skip to main content

Kelihan Adat

Mendapatkan mandat sebagai Kelihan/Prajuru Adat di Banjar Tainsiat pada awal tahun 2022 lalu. Simak apa saja kesibukan dan agenda kami di post berikut ini : 

  1. Penugasan Baru, Kelihan Adat Banjar Tainsiat
  2. Sebuah Cerita tentang Perjalanan menuju Nyepi Caka 1944
  3. Catur Brata Penyepian, Tak lagi mampu saya patuhi
  4. Nyepi di Bale Banjar Tainsiat
  5. Usia dan Generasi Gak bisa Bohong
  6. Jadi Kelihan Adat, Berasa Kena Hukum
  7. Sebuah Cerita Menyiapkan Piodalan Banjar Tainsiat
  8. Mengemban Tugas Pertama sebagai (Sekretaris) Kelihan Adat BanjarTainsiat
  9. Pendataan Krama sane berpotensi Pindah Regu
  10. Belajar Lagi Mebasa Bali
  11. Notulensi Diskusi Kelihan Adat Banjar Tainsiat tentang Perbaikan Banjar
  12. Notulensi Rapat Kelihan Adat Banjar Tainsiat tentang Perbaikan Banjar
  13. Kartu Krama Adat, Upaya Pemetaan Awal
  14. Kartu Krama Adat, Sebuah Telahan Singkat
  15. Perbaikan Bale Banjar Tainsiat
  16. KK Adat Banjar, Gampang atau Susah ?
  17. Tentang Ida Betara Ratu Gede Sesuhunan Krama Banjar Tainsiat dan rahina Kajeng Kliwon
  18. Mesesandaran, Tradisi Lama yang Coba dibangkitkan Kembali
  19. Rahina Kajeng Kliwon untuk Mempererat Pesemetonan Tainsiat
  20. Kelihan Adat Banjar Tainsiat, Apa dan Bagaimananya
  21. Catatan Kelihan Adat : STANDAR Penyampaian Agenda Kematian
  22. Evaluasi Minat Ngayah Warga Banjar Tainsiat
  23. Giat Mebersih Banjar Tainsiat
  24. Menerima Kunjungan Kapolsek Denpasar Utara
  25. Rahajeng Tumpek Krulut
  26. Menyoal PEMBAGIAN REGU BANJAR TAINSIAT acak tak terduga 
  27. Bahas Draft Laporan PJ Kelihan Adat Tainsiat Tahun Pertama
  28. Rapat Pra Pleno Sepakati Agenda Paripurna Banjar
  29. Giat Menulis Kelihan Adat Banjar Tainsiat 
  30. Potensi Pertanyaan Rapat Pleno
  31. Paripurna Banjar Tahun Pertama Kelihan Adat Banjar Tainsiat Periode 2022-2027
  32. Catatan Kecil Paripurna Banjar Kelihan Adat Tainsiat
  33. Antusiasme Warga Menanti Ogoh-ogoh Banjar Tainsiat
  34. Tembus jua jam 4 pagi
  35. Setahun Penugasan menjadi Kelihan Adat Banjar Tainsiat
  36. Tahun Ke-2 Penugasan Kelihan Adat
  37. Draft Penyampaian saat Pergantian Danru
  38. Ngayah Sekaa Gong Banjar Tainsiat ke Pura Penataran Agung Besakih
  39. Agenda Pemeliharaan Merajan Gede Pande Tainsiat
  40. Agenda Awal Renovasi Pelinggih Tajuk Gedong Ratu Gede Banjar Tainsiat
  41. Jadi Kelihan Adat, Cerita Sejauh ini
  42. Agenda Mejenukan 3 wargi kelayusekaran
  43. Agenda Metektekan, Nyiramin lan Ngeringkes wargi kelayusekaran
  44. Standar Mejenukan Bahasa Bali
  45. Standar Pemuspan Panca Sembah
  46. Bikin Database Warga, Apa Perlu ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.