Kadang suka jengkel dan geregetan saat membuka akun media sosial ataupun laman berbagi video youtube, memunculkan hal-hal remeh dan menjadi trending topik di Indonesia, sementara di luar sana orang saling berlomba untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing.
Apalagi kalau bukan soal demo masyarakat kita soal keaslian ijazah sarjana dan kali ini menyasar ijazah sma-nya seorang mantan presiden yang baru saja usai menjalankan amanat tugas. Sampai-sampai menurunkan mantan menteri ahli aiti di era presiden sebelumnya dan yang katanya tokoh reformasi saat pergantian orba tempo hari.
Jujur, saya miris melihat ngototnya mereka mendesak sang mantan presiden untuk memperlihatkan ijazah aselinya, bahkan sampai bendel skripsinya pun sekarang dimintakan.
Uniknya, kesalahan penyebutan pendidikan oleh Ibu Rektor pun dipotong dan dipelintir, padahal jika menonton video secara utuh, hal itu sudah langsung dikoreksi oleh yang bersangkutan, dan sudah dimintakan agar jangan dipelintir. Tapi memang orang kita juga yang sudah kadung benci pada seseorang, akan melakukan segala cara meskipun tahu itu salah.
Apa iya kita sebegitu bodohnya menjadi warga dan mengabaikan begitu banyak hal yang jauh lebih penting di luar sana ?
Gak heran sih kalau ada yang mengatakan IQ kita, ya saya, kamu dan kalian semua, dirata-ratakan dapatnya cuma 78 saja...
Comments
Post a Comment