Skip to main content

Marah-Marah Kakek Marah-Marah

Pagi-pagi Kakek sudah marah-marah saja. 

"Megedi Ci, Umah Cange ne..." -keluar kamu, ini rumah saya- bahasa bali kasar- hardikan yang ditujukan pada istrinya- nundung-mengusir.

Saya yang tadinya baru membuka mata karena mendengar suara keras Bapak sebelumnya langsung kaget dan memilih keluar kamar untuk menengahi. Rupanya mereka berada di ruang ganti, ruang depan kamar mandi bawah, dimana Bapak kelihatannya bersikeras untuk kencing ke kamar mandi namun ditampik istrinya yang meminta agar ia melakukannya lewat botol urinoir yang sudah kami sediakan. Merasa 'disiksa dan dipenjara' ia pun kemudian menghardik Istrinya sembari mengusirnya pergi.

Saya yang paham akan situasi, iseng menimpali. "Bapak sing je disiksa,men labuh Pak buin di kamar mandi, nyen masi nu keweh nulungin ?" -Bapak bukannya disiksa, seandainya jatuh lagi di kamar mandi, siapa juga yang kesulitan menolong- yang lalu dijawab dengan makian "Ne mare sentana Bangs*t..." 

Waduh... pagi-pagi sudah kena maki begini. Ini bukan yang pertama kalinya kena sebutan -Bangs*at atau Naskel*ng, maka itu saya sama sekali tidak terpancing karena sudah terbiasa mendapat makian begini saat beliau 'lupa'. 

Bapak mengidap Demensia. 

Satu kondisi yang katanya menurunkan fungsi ingatan juga pemikiran dan sering terjadi pada usia lanjut. Kalau dulu istilah lainnya mungkin bisa dikatakan Pikun.

Dan menurut penyampaian dokter syaraf yang merawat Bapak selama ini, musuh besar Beliau selama berada dalam posisi "lupa" adalah istrinya sendiri, dan anak laki-lakinya. Itu sebabnya kami jadi maklum, jika semua makian tetiba diarahkan tanpa ampun. Sementara orang-orang kesayangan Bapak dalam kondisi ini adalah -anak perempuannya, menantu perempuan (istri saya), adik perempuan jika ada (ini bibi kami), dan cucu perempuan (Gek Ara and the gank). Namun seandainya semua yang disebutkan ini belum muncul di hadapan Bapak, ya dimaklumi saja jika ia marah-marah dan memaki. 

Tapi seandainya ia mengalami jeda sejedag, kemudian tertidur sebentar, bangun lalu duduk, biasanya Bapak akan kembali ke kesadaran alami sebagaimana ia biasanya. Yang tidak banyak bicara atau halus saat menyapa. Kalau sudah begini, dan ia diceritakan bagaimana perangai terhadap Ibu dan saya, Bapak akan langsung meminta maaf sembari berkata "Kalau tiang sadar, kan sing taen ngorahang keto..." -kalau ia sadar kan ndak pernah berkata begitu.

Iya deh...

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.