Skip to main content

Amor ing Acintya PakMang Budi Windutama

Pagi ini saya mendapat kabar mengejutkan. PakMang Budi Windhutama meninggal dunia. Damn, saya shock banget pas membaca pesan DM seorang kawan di akun FB lantaran ia baru saja menuliskan pesan di akun PakMang Budi. 

Jelas tidak percaya, karena baru hari Rabu lalu, ia mengucapkan selamat ulang tahun melalui nomor wa-nya. Dan karena kami bersaudara beda sehari saja umurnya, saya masih sempat mengucapkan hal serupa pada PakMang. 

Mang Budi ini sosok sahabat yang baik. Kami mulai kenal dan berteman dari masa kuliah di Arsitektur Udayana. Kami beda angkatan. Belakangan saya baru tahu kalau kami berasal dari klan yang sama. Nyame Pande. Dari situ, kami jadi makin akrab satu sama lain. Apalagi secara bodi, juga mirip. Sama-sama tinggi besar, tapi tetap saja tinggian saya. Cuma PakMang jauh lebih ganteng. 

PakMang kalau tidak salah memiliki dua orang putri. Hal ini kerap jadi bahan candaan karena saya punya tiga. Sepertinya memang ditakdirkan memiliki cerita yang serupa, meski dengan jalan yang berbeda. 

Banyak hal yang jadi topik pembicaraan kalau kami bertemu. Bisa panjang dan lama kalau kami berdua sudah ngumpul. Dari cerita masa lalu, soal dharma kepandean saat yowana pande baru mulai terbentuk, sampai tentang sakit yang sama-sama kami derita, dan saya selalu berusaha menguatkan dan menyemangatinya agar tak terlampau sedih akan hal itu. 

Beberapa memory lama langsung teringat begitu saya mendapatkan kepastian akan kabar duka ini dari seorang sahabat di pagi yang sama. Kami pernah makan bareng secara gak sengaja satu saat berencana ngayah ke Pura Penataran Pande Tamblingan di resto ikan Desa Sangeh. Ngumpul bareng semeton pande di gerai Mymart Mahendradata, saat itu PakMang yang nyamperin karena tahu saya ada di lokasi. Atau pas mampir ke rumahnya beberapa kali di dekat persimpangan Pegok, saat saya dinas ke Tanjung Benoa melalui jalan tol jalur Sesetan, yang kalau tidak salah ia masih disibukkan dengan perjalanan dan penugasan di Mandalika. Juga pas nengok ke RS saat ia ngamar beberapa hari.

Damn, sebet kali saya pagi ini... 

Amor ing Acintya buatmu PakMang.

Dumogi ngemolihang genah sane pinih becik. 

Matur Suksema atur tiang majeng ring om Ari Botell Rahmadhi atas info diatas, dan pakTu Putu Swihendra atas kabar kepastiannya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.