Semenjak memasuki kepala empat, makin kesini makin memahami makna dibalik adat dan budaya yang selama ini diyakini.
Makin bisa menghormati, termasuk apapun adat budaya umat lain yang dipertemukan selama ini.Karena kalau bukan kita yang menjaganya, mau mengandalkan siapa lagi ?
Btw, Nyepi kali ini adalah Nyepi ke-4 yang kami lakoni di periode ke-4 menjalankan mandat sebagai Kelihan Adat Banjar Tainsiat.
Dan sebagai 'kelompok' -karena jumlahnya 8 orang dalam satu periode- yang dipercaya menjalankan amanat krama, selalu berusaha untuk menjembatani apapun komunikasi yang ada didalamnya. Meskipun masih banyak juga yang belum mampu diakomodir dengan baik.
Tapi seiring berjalannya waktu, satu hal yang kami tetap laksanakan adalah menjaga Banjar Tainsiat tetap bersih meski semalam dipenuhi sampah usai event pengerupukan. Dan itu kami lakukan sembari melakukan tugas jaga banjar di Hari Raya Nyepi.
Namun begitu, waktu pribadi kali ini lebih banyak digunakan untuk istirahat fisik seperti mengurangi asupan melalui mulut, that's why gak lagi belanja banyak sehari sebelumnya, cukup menahan diri gak sampai 24 jam, mengurangi aktifitas kaki karena sejak tengah malam hingga pagi sepulang pengarakan ogoh-ogoh pergerakan sudah melampaui 8000 langkah jadi off olahraga, mengurangi aktifitas jempol dan layar ponsel meski jaringan internet Axis/XL tampaknya tetap beroperasi sampai pagi tadi, hingga mengurangi aktifitas pikiran, dengan cara menahan diri untuk tidak berkomentar atas apa yang diShare di dunia maya baik itu pelanggaran Nyepi maupun kekecewaan netijen pada ogoh-ogoh banjar kami semalam.
Astungkara bangun pagi hari ini, badan terasa lebih segar untuk memulai aktifitas pagi.
Selamat merayakan Tahun Baru Caka 1947 bagi umat Hindu dan rekan-rekan kami dimanapun kalian berada, tetap jaga toleransinya.
Tidak lupa, Selamat merayakan Idul Fitri bagi rekan-rekan Muslim, Mohon Maaf Lahir dan Bathin, jangan lupa sisakan Nastarnya untuk ngopi pagi.
Comments
Post a Comment