Skip to main content

Suka Duka menjadi PPK -Pejabat Pembuat Komitmen

Seharusnya aksi #30HariBercerita yang saya coba lakoni di bulan Januari 2025 atas postingan mb @mi tempo hari, sudah bisa dikatakan klop -Bercerita selama 30 Hari berturut-turut setiap hari dari tanggal 1 Januari 2025. Yang saya posting lengkap di akun Thread dan juga laman blog pribadi www.pandebaik.com

Sementara di Instagram dan FaceBook, hanya beberapa saja yang saya post dan itupun yang sekiranya bisa dibaca teman se-Sosial Media. 

Dan hari ini, saya tambahkan satu postingan lagi deh, biar genap 1 bulan Januari, meski lebih dari #30HariBercerita 

*

Suka Duka menjadi PPK -Pejabat Pembuat Komitmen

Menjadi PPK atau Pejabat Pembuat Komitmen atau yang dulu dikenal sebagai Pimpro, sudah saya lakoni sejak tahun 2013 bulan Mei, saat dipromosikan ke Dinas Cipta Karya dan menangani urusan Jalan Lingkungan di era itu. Sampai tahun 2024 kemarin, kalau tidak salah terhitung sekitar 8 tahun saja diberi mandat oleh pimpinan. Karena sempat absen di tahun 2018 sampai 2021, yang mana posisi PPK dipegang oleh atasan kami di Bidang Perumahan. 

Ada banyak Suka Duka yang saya dapatkan selama menjalani penugasan tersebut. Diantaranya bisa dikenal dan mengenal lebih banyak orang. Apalagi di masa itu saya terinspirasi dari Pak Ahok yang kerap membagikan kontak Whatsapp pada masyarakat dan aparat desa kelurahan yang ditemui. Dengan harapan, keluhan atau laporan bisa lebih cepat tersampaikan. Bahkan saat bersua di satu warung makan, ketika yang bersangkutan pernah saya tolong atau bantu baik menangani keluhan warga atau percepatan penanganan, terkadang langsung dibayari tanpa konfirmasi terlebih dulu. Lama-lama gak enak juga rasanya.

Sementara dari sisi Dukanya, sempat jadi rutinitas "menghadap" tim penyidik Tipikor sebuah lembaga aparat dua kali setahun selama menjadi PPK, yang seharusnya membantu proses agar bisa mendapatkan "Temuan", namun apa daya malah "meminta sangu" agar tidak diproses lebih lanjut. Ealah... katanya mau main bersih ? 

Ada juga satu dua media cetak abal-abal yang kantornya gak berisi plank nama, lokasinya di rumah pribadi, dan sempat diintimidasi pas kita nyoba mengikuti mereka dengan dalih memberikan surat jawaban. Jujur saja, saya penasaran. Hari gini masih ngandelin media cetak untuk mendapatkan "dana pembinaan dan operasional" dari seorang PPK ? 

Aduh... 

Nyatanya ketika permintaan "makan siang bareng" ditolak karena memang gak ada anggaran resminya, yang ada malah dilaporkan melalui "Surat Resmi" ditujukan pada lembaga aparat lokalan tadi, merujuk pada berita di laman web media yang mereka miliki. Dengan tuduhan pembiaran tindak pidana korupsi dana pemeliharaan fisik, sembari menyebutkan PPK diduga mendapat aliran dana 5% dari nilai proyek.

Asu bener mereka ini.

Meski begitu, yang harus disyukuri adalah mereka ini gak ngetem di depan pintu ruangan kerja. Sebagaimana yang dialami para PPK di luar sana. Lantaran pernah menanggapi permintaan "dana pembinaan" untuk media yang mencoba melakukan tuduhan semacam itu. 

Sampai akhir tahun 2024 lalu rupanya saya telah menyelesaikan sekitar 300an paket pengadaan dan sebagian besar diantaranya dilakukan dengan Tender atau Pelelangan Umum. Sementara belasan paket lainnya dilakukan dengan metode Pengadaan Langsung dan Swakelola. 

Bisa jadi mengetahui sebanyak itu, karena per minggu ini saya diminta mengikuti Uji Kompetensi PPK Tipe B, yang mana mensyaratkan upload portofolio pekerjaan yang pernah dilaksanakan sebagai PPK. Namun ternyata, yang diakui hanyalah kegiatan yang dilaksanakan setelah tahun 2020. Artinya karena tahun 2020 sampai 2022 kami tidak ada kegiatan berhubung terkena Rasionalisasi akibat Covid-19, praktis hanya kegiatan tahun 2023 dan 2024 saja yang bisa dipantau lebih lanjut. Total kegiatan di kedua tahun itu adalah 11 Kegiatan Pengadaan. Melebihi dari persyaratan Minimal 10. 

Bersyukur semua history pelaksanaan tugas sebagai PPK masih tersimpan baik di akun LPSE sejak awal penugasan. Dan bersyukur, saya memiliki Tim Pengadaan yang solid dalam membantu keseluruhan proses, dari perencanaan kegiatan berupa RKA, hingga pertanggungjawaban kegiatan di akhir tahun berikutnya. 

#30HariBercerita 


Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.