Saya berkenalan dengan Arak, minuman ber-alkohol produksi khas Bali, sebenarnya sudah cukup lama. Tepatnya di jaman kuliah jelang era 2000an. Tapi jujur saja, baru bisa mulai intens menikmatinya secara terang-terangan, pasca ramai dilegalkannya Arak Bali oleh Gubernur Bali tempo hari.
Arak Bali sendiri kabarnya merupakan hasil fermentasi tingkat lanjutan dari minuman beralkohol versi rendah macam Tuak, yang berasal dari pepohonan sejenis kelapa dan para sepupunya, dan biasanya dinikmati oleh para kaum tua selepas bertani di sore hari. Dengan kadar alkohol yang cukup tinggi ketimbang tuak, meminum volume kecil arak bali sudah cukup memabukkan bagi sebagian orang. Salah satunya saya.
Menikmati segelas kecil Arak Bali biasanya dilakukan saat pikiran gak bisa tertidur lelap dengan cepat. Bisa jadi karena overthinking, atau rasa kantuk yang sudah hilang berlalu saking sibuknya aktifitas di malam hari. Maka alkohol pun sedikit dibutuhkan untuk membuat hangat tubuh dan menghadirkan kantuk.
Lalu tidur...
#30HariBercerita
Comments
Post a Comment