Amor ing Acintya bapak dosen kami I Gusti Made Putera, dumogi sang palatra ngemolihang genah sane pinih becik ring sunia loka.
Saya bertemu Beliau di mata kuliah Perancangan Arsitektur VI dengan sks 4, semester 7 kalau tidak salah, tertinggal satu semester dengan rekan seangkatan lainnya gegara tidak lulus di salah satu seri mata kuliah tersebut. Lupa yang mana.
Sebagai dosen pembina mata kuliah, nama Beliau amat sangat disegani oleh sebagian besar mahasiswa Teknik Udayana karena pernah menjabat sebagai Dekan pertama Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Sayangnya emosi masa muda saya mengalahkan semua pemikiran rasional di jaman itu. Saya menggebrak meja saat Beliau mengajar di minggu pertama perkuliahan, saat meyakini belum ada penugasan yang diberikan, namun kami sudah diminta untuk presentasi hasil kerja awal. Sementara itu, saya yang dengan yakinnya ngotot bahwa belum ada penugasan, sebagian besar kawan kuliah lain menjawab -sudah ada- hanya karena merasa segan dan takut pada sosok dosen pengajar. Itu sebabnya gak ada satupun kelompok yang siap mempresentasikan tugasnya. Saya pun berang.
Dua minggu setelah kejadian, bapak dosen memilih absen dari agenda kuliah. Kami yang merupakan kelompok anak didik yang dibina oleh Bapak secara langsung, memutuskan untuk datang ke rumah Beliau di Pemogan malam harinya, guna meminta maaf atas emosi saya secara pribadi di kampus bukit Jimbaran.
Terima Kasih untuk Om Bobby Ryastika, Om Anom Rahmadi, Om Putra Wiarsa dan Om Gus King yang bersedia menemani hari Senin malam jaman itu.
Infonya, salah satu penglingsir Puri Kesiman I Gusti Bagus Oka yang saat itu juga merupakan salah satu dosen senior kami, secara sepihak membantu membujuk Pak Putera agar memaafkan saya, karena kami sesungguhnya masih merupakan keluarga. Saya baru mengetahui hal ini saat upacara pelebon di Jeroan Gede Tainsiat yang menghadirkan Beliau berdua di lokasi.
Saya diganjar dengan nilai A saat itu. Kalau tidak salah hanya segelintir mahasiswa yang diluluskan pasca mengumpulkan tugas dengan judul Perancangan Bangunan Rumah Sakit, pagi hari pukul 06.00 di kampus Denpasar. Nilai yang memiliki banyak arti khusus bagi saya pribadi. Sekaligus menjadi sebuah kenangan manis di masa kuliah terdahulu.
Mohon dimaafkan kesalahan saya, Bapak.
dan Terima Kasih sudah mengajarkan banyak hal pada kami.
#30HariBercerita
Comments
Post a Comment