Skip to main content

Kakek ini Ada-ada Saja

Merawat dan menemani Kakek (bapak) yang mengidap Demensia Alzheimer itu kadang suka bikin nyengir karena lucu, tapi gak berani diungkapkan agar yang bersangkutan gak tersinggung, tapi kadang suka ngenes sendiri saat kepolosannya mengingatkan pada masa-masa beliau masih sehat bugar yang memang gak pernah minta hal aneh-aneh. Ini cuma curhatan saya sebagai anak bungsu yang sampai hari ini masih bergiliran menjaga Bapak atau kami memanggilnya sebagai Kakek mengingat kini sudah memiliki enam cucu.


Kakek paling sering minta diantarkan pulang. Ya, pulang.
Pulang ke rumah Nangka, banjar Tainsiat, rumah bale delod.

Rumah yang kami tempati kebetulan posisinya memang sisi kelod atau selatan di area natah atau halaman rumah. Itu sebabnya Kakek selalu mengatakan hal diatas, untuk menunjuk rumah yang ia tinggali selama ini.

Nah masalahnya, kalau sudah minta pulang, saat ini ceritanya ia tinggal dimana ?

Rupanya menurut Kakek, ia tinggal dan menginap di rumahnya Paktut Suwandhi di jumah Kangin. Yang mana merupakan orangtua almarhum Bli Made @moc dan Bli Man @sut. Kadang ia mengaku tinggal di rumah Bandem, dimana Jero Prajuru kami @wir tinggal. Karena Ninik di rumah kejuang (dijadikan istri) ke keluarga Bandem. Bahkan ada juga ia diajak melali menginap di hotel yang memang sekitar 10 tahun lalu, kerap kami ajak healing bareng ketiga cucunya.

Pernah ia meminta tolong pada cucunya yang ke-2, untuk digandeng pulang saat cucunya baru pulang sekolah. Yang notabene baru kelas 5 SD. Si Intan cuma bisa nyengir.

Ada juga Kakek minta agar baju dinasnya disetrika. Mau menghadiri pelantikan perbekel Turah @cahy . Lalu ada juga Kakek minta berhenti jadi pengurus Koperasinya BukYan @yan . Bahkan Kakek pernah bertanya, siapa yang menggantikan dia Dinas di banjar ?
Saya bilang, sudah saya yang gantikan. Dari minggu lalu. 😌

Ingatan Kakek tampaknya masih kuat di era ia masih segar terdahulu. Bahkan sempat menasehati saya selaku anak agar bisa mencari istri yang baik. Lah, yang barusan ngurut kakek pake vicks agar badannya hangat kan Alit, menantu Bapak ?
Owh iya ya... kata Kakek polos. 😅

Menuliskan cerita ini mengingatkan saya pada anak-anak kami saat mereka masih kecil dahulu. Dimana banyak kelucuan dan keluguan mereka yang saya ceritakan di blog atau simpan dalam bentuk gambar dan foto. Kakek tampaknya memang kembali ke masa-masa laiknya anak kecil namun dalam fisik yang masih kuat.

#cerita #kakek #bapak #demensia #alzheimer #pikun #lupa #sakit #tua #usia #lingsir #orangtua #parent 

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja