Skip to main content

Curhat Merawat Bapak yang mengidap Demensia Alzheimer

Memiliki orangtua yang sudah lanjut usia dan mengidap Demensia Alzheimer, terkadang cukup merepotkan saat yang bersangkutan mulai berulah pada jam-jam rawan. Mau tidak mau kami harus bergantian menjaganya karena jika dibiarkan mengoceh sendirian, ujung-ujungnya akan ngamuk gak jelas.

Demensia Alzheimer sendiri infonya merupakan kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan seseorang yang umumnya terjadi pada lansia (usia 65 tahun ke atas). Kondisi ini dapat memengaruhi gaya hidup, aktivitas sehari-hari, dan kemampuan bersosialisasi penderitanya.

Saya pribadi baru mengetahui adanya kondisi ini pasca gejala stroke yang dialami oleh bapak sekitar awal agustus lalu. Mulai menyadari akan banyaknya perubahan kebiasaan dan juga rutinitas harian, sebagai imbas upaya menjaga bapak agar jangan sampai mengganggu kesehatan yang lain.

Bapak mengalami penurunan kemampuan ingatan yang cukup parah, jika boleh kami katakan demikian. Melupakan istrinya, padahal sejak tadi diajak bicara, melupakan kami, anak dan cucunya, lalu menghardik dengan kata kasar dan caci maki sumpah serapah, namun di saat yang sama, ia bisa ingat pada menantunya sendiri dan menyapa dengan bahasa yang halus dan lugu. Paling sering muncul adalah ingatan lama tentang ibu kandungnya yang kerap ia panggil saat merasa 'ditahan dan disiksa' karena ia tak lagi bisa kemana-mana lantaran fisiknya yang lemah, atau meminta diantarkan ke sanak saudaranya yang telah meninggal dunia lebih dulu.

Ibu sebagai orang yang paling dekat dengan bapak dalam kesehariannya, kerap merasa terganggu waktu istirahatnya, karena bapak mengoceh dan memanggil siapa saja yang diingat dengan suara keras tanpa peduli waktu. Paling sering ya jam 12 atau pukul 1 tengah malam seperti kali ini. Lalu berlanjut ke omelan sepanjang malam lantaran bapak tetap melakukan 'aksi yang aneh' secara berkala. Seperti menurunkan kedua kaki di pinggir tempat tidur, namun badan masih dalam posisi rebah dan menyamping, dan lama kelamaan jika tak ada yang memperhatikan, ia akan mengeluhkan sakit pada badannya seakan kami-lah yang menyiksanya.

Kadang ia merasa dingin dan menggigil, lalu beberapa saat kemudian berubah menjadi gerah dan kepanasan. Kadang ia kebingungan akan waktu, mengira pagi adalah sore, dan sebaliknya malam itu pagi. Maka ada banyak kelucuan sikap yang kami rasakan bergantian, akan kondisi bapak yang 'kembali menjadi anak kecil lagi'. 

Itu sebabnya saya secara pribadi memilih untuk mengurangi aktifitas dinas ke luar daerah meskipun berkaitan dengan pekerjaan kantor, keluar rumah dalam jangka lama, ataupun main menemani anak-anak dalam waktu senggang mereka. Karena jika Bapak sudah mulai berulah dan Ibu kewalahan menangani, kami biasanya dihubungi dan diminta segera pulang. Siapa sih yang tega mendengarkan tangisan putus asa seorang Ibu saat tidak kuat 'melawan keegoisan' bapak yang sudah tidak ingat lagi akan dirinya.

Bahkan untuk ukuran tengah malam begini, saya harus menggantikan posisi ibu dalam menemani ocehan dan panggilan bapak yang kadang tidak jelas apa maunya.

Yah, mungkin memang sudah saatnya kami mendapatkan giliran dan mengalami masa-masa merawat orangtua. Capek memang, tapi mau bagaimana lagi ?
Dijalani saja...

#lansia #orangtua #demensia #alzheimer #pikun 

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja