Secara pribadi, saya tidak begitu mengenal sosok almarhum. Tapi bagaimana perjalanan cintanya terdahulu dengan sang suami yang notabene masih keluarga kami, sedikitnya saya tahu, lantaran usia saya dengan adik mindo yang menjadi suami yang bersangkutan, tidak terlampau jauh. Karena di era pacaran dahulu, kami para muda kerap share cerita pasangan masing-masing.
Tapi begitu mengetahui bagaimana cerita perjalanan sakit yang diderita oleh Putu dari awal diketahui pada tahun 2022 lalu hingga meninggal di hari rabu malam kemarin, cukup membuat dada terasa sesak mengingat keputusan yang pernah diambil, merupakan satu hal yang kemudian disesali.
Andai saja waktu dapat diulang...
Tapi apapun itu, kanker tetap menjadi silent killer selain Diabetes. Dan siapapun yang didiagnosa menderita sakit satu ini, hanya bisa menunggu waktu jika sampai mengambil keputusan yang salah.
Dan apa yang dialami suaminya, I Gede Susila, sepupu saya ini, dari merawat adik Putu sejak awal, membuat saya berdoa, semoga kami tidak sampai mengalami hal yang sama, meski saya secara pribadi sudah mengidap Diabetes.
Hanya doa yang dapat saya panjatkan untuk Putu, dumogi Amor ing Acintya.
Comments
Post a Comment