Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2024

Hunting Playlist Baru Biar Tambah Semangat Berolahraga

Hari Minggu pagi kemarin iseng nyobain beberapa playlist baru untuk menemani pergerakan langkah cepat biar gak membosankan. Kalau selama ini saya ditemani beberapa track milik Eminem dan juga playlist lama dari era sebelum Covid, rupanya karya milik Noah, asyik juga dipakai sebagai teman melangkah dengan tempo konstan dan berulang. Seperti Ada Apa Denganmu atau Mungkin Nanti, yang sudah diaransemen ulang dari versi Peterpan. Kalau kalian penasaran, dicoba aja melangkah menggunakan tempo kedua lagu tersebut. Dijamin keringetan. Ada juga karya Bang Iwan Fals yang Orang Gila, dalam tempo yang lebih lambat namun dengan rentang jarak langkah yang lebih panjang. Sementara Dewa ada track Separuh Nafas yang bisa dicoba. Penggunaan karya beberapa musisi tanah air dalam moda jalan cepat yang masih saya lakoni hingga hari ini, sebenarnya dilakukan untuk menyelaraskan langkah dan nafas, agar saat berupaya untuk menempuh jarak yang jauh, jadi gak terasa capek, dan tetap bertahan lantaran berola...

Selamat Hari Blogger Nasional Wiii

Gak terasa sudah 18 tahun menulisi Blog, dari era gratisan di Blogspot, lalu berbayar dan menggunakan nama www.pandebaik.com lalu balik lagi nitip blog ke Blogger lantaran gak terlalu "menghasilkan" lagi. Menulisi Blog itu menyenangkan. Setidaknya itu yang saya rasakan hingga hari ini, dan itu sebabnya saya masih berupaya melakukan Update Tulisan hingga hari ini.  Menulisi Blog itu sudah jadi satu kewajiban.  Apalagi pas mengelola blog yang berbayar. Baik hosting, storage, dan domain. Kasihan kalo semua biaya itu dibuang begitu saja setiap tahunnya kalau gak diisi tulisan baru satu waktu.  Menulis Blog itu memberi banyak manfaat.  Dari membantu mengurangi beban pikiran, mampu menuangkan isi hati, sampai mendukung penulisan laporan dalam banyak halaman, meski menggunakan bahasa ala ala jurnalis, yang mengedepankan pegangan 5W dan 1H. Kalian para Blogger... Masih menulisi Blog ?

Apple Watch bertahan 18 Jam. Serius ?

Tadi sempat baca di timeline Thread soal keluhan daya tahan batere perangkat Apple Watch, yang gak bertahan penuh seharian. Bagi mereka yang gak punya kebiasaan ngeCharge secara rutin, katanya jadi suka bete pas mau dipake malah kehabisan batere. Memang separah itu ya daya tahan Apple Watch ?  Bahkan pernah nonton di YouTube Channelnya Gadgetins soal daya tahan Apple Watch seri terakhir yang cuma 18 jam.  Serius ? Smartwatch pertama saya, Samsung Gear S3. Belinya akhir 2016, barengan dengan ponsel Samsung Galaxy A9 Pro yang gak dijual bebas itu. Penggunaan Gear S3 bisa bertahan 1.5 hari kalo layarnya AOD-Always On Display. Mode tampilan jam-nya berwarna. Bisa terang kalo pergelangan tangan diputar macam melihat jam saat berkendara. Tapi bisa bertahan 4 harian kalau menggunakan mode hitam putih. Yang baru bisa dilihat layarnya kalau tombol dipencet. Dengan tetap mempertahankan fitur Perhitungan Langkah. Pas masa penggunaan Samsung Gear S3, saya pilih ngeCharge perangkat setiap ...

Amor ing Acintya Ni Putu Stiastuti

Secara pribadi, saya tidak begitu mengenal sosok almarhum. Tapi bagaimana perjalanan cintanya terdahulu dengan sang suami yang notabene masih keluarga kami, sedikitnya saya tahu, lantaran usia saya dengan adik mindo yang menjadi suami yang bersangkutan, tidak terlampau jauh. Karena di era pacaran dahulu, kami para muda kerap share cerita pasangan masing-masing.  Tapi begitu mengetahui bagaimana cerita perjalanan sakit yang diderita oleh Putu dari awal diketahui pada tahun 2022 lalu hingga meninggal di hari rabu malam kemarin, cukup membuat dada terasa sesak mengingat keputusan yang pernah diambil, merupakan satu hal yang kemudian disesali.  Andai saja waktu dapat diulang... Tapi apapun itu, kanker tetap menjadi silent killer selain Diabetes. Dan siapapun yang didiagnosa menderita sakit satu ini, hanya bisa menunggu waktu jika sampai mengambil keputusan yang salah.  Dan apa yang dialami suaminya, I Gede Susila, sepupu saya ini, dari merawat adik Putu sejak awal, membuat sa...

Pindah Kamar Tidur demi Kakek

Per hari ini kami resmi berpindah kamar tidur dari yang sebelumnya berada di lantai 2, jadi pindah ke lantai bawah. Tujuannya agar kami bisa lebih mudah mengawasi bapak dan menimpali ibu saat menjaga dan merawat bapak di malam hari. Berhubung saking "nakalnya" bapak pasca didiagnosa mengidap demensia, kadang ia suka kelayapan ke kamar mandi sendirian, atau terjatuh di sekitar area rumah gegara lemas.  Anak-anak ketiganya kini menempati lantai atas. Jadi mau setelah dijelaskan kondisi kakeknya yang perlu perhatian lebih pasca stroke ringan tempo hari.  Maka sedari pagi tadi pun saya ambil libur sehari untuk memindahkan semua barang dan furniture, dibantu 4 orang pekerja agar proses bisa cepat selesai.  Berkaitan dengan itu, saya belum bisa membayangkan perubahan kebiasaan yang sebelumnya dilakoni. Utamanya kemampuan tidur malam, karena kini berdekatan dengan lingkungan luar yang nyaris hiruk pikuk tiap malam.  Doakan bisa lancar ya...

Demensia pada Bapak, Ubah Kebiasaan Kami Semua

Ternyata memutuskan untuk tidur malam di kursi kayu ruang tamu itu, beneran gak nyaman. Selain lebar kursi yang gak sampai selebar badan, kaki juga terpaksa ditekuk sepanjang malam. Keputusan ini diambil setelah Ibu mengeluh capek dan putus asa merawat Bapak yang Demensia, kewalahan saat malam tiba.  Bapak didiagnosa mengidap Demensia pasca dirawat di RSAD tempo hari. Ingatannya tak lagi normal sebagaimana biasa, terkadang cenderung melupakan banyak hal. Tak hanya anggota keluarga, tapi rumah, pekerjaan, waktu dan banyak hal lainnya. Seperti menjadi bayi kembali, namun dengan perawakan yang besar.  Kalau soal tidak lagi dianggap anak, itu sudah biasa. Disebut pengecut, pengkhianat, tidak bertanggung jawab, bahkan dipandang sebagai musuh pun, maklum-maklum saja. Mau bilang apa ? Jangankan saya, istrinya sendiri sering tak ia kenali lagi, dan menganggap kalau tiap malam tidur dengan orang lain. Lalu menanyakan keberadaan istrinya. Ketiga cucunya juga tak luput dari rasa lupa....

Cegah Jatuhnya Korban Perilaku Narsistik Berlebihan

  “Setiap Wanita ingin dihargai, Setiap Wanita ingin dicintai...” Demikian closing statement yang disampaikan oleh Mbak Kartika Soeminar dalam agenda Break The Silence, yang memaparkan cerita perlawanan depresi selama 23 tahun perkawinan bersangkutan sebagai korban perilaku mental narsistik atau belakangan dikenal sebagai NPD ( Narcisstic Personality Disorder ). Salah satu gangguan kejiwaan yang memiliki gejala narsistik berlebihan, sehingga seseorang membutuhkan validasi dari orang-orang disekitarnya secara terus menerus, dengan pujian, sifat superior dan cenderung nir-empati. Pengalaman ini disharing dalam satu agenda yang digagas oleh KEB atau Komunitas Emak Blogger di salah satu ruangan Sanur Resort Watujimbar hari Sabtu 28 September 2024 kemarin. Agenda yang dimoderatori oleh Mbak Mira Sahid founder KEB yang hingga kini masih terus aktif menyuarakan hak perempuan Indonesia di berbagai akun sosial medianya ini, sempat berharap pada generasi muda masa kini agar dapat lebih awal ...