PanDeBaik PNS biasa

Salah satu alasan mengapa saya gak pernah membeli dan memiliki perangkat BlackBerry di era booming bertahun silam, karena sudah kadung jatuh cinta pada layar sentuh yang dimiliki perangkat PDA jaman itu. Serta fungsi handhelds yang pengoperasiannya serupa pc. Jadi bisa dikatakan lepas dari PocketPC yang waktu itu masih berupa TMobile MDA II dan O2 XDA Atom serta Audiovox PPC untuk versi cdma, saya langsung lompat ke ponsel Android Samsung Galaxy Ace setelah diracuni Samsung Galaxy Spica oleh seorang teman.  Meski begitu, sebelum memilih Android sebagai pengganti ponsel utama, saya sempat ngiler dengan perangkat Samsung Anycall SCH i519 yang berjaringan CDMA, dirilis dengan 2 versi os, Linux dan Windows PocketPC.  Yang ternyata setelah kesampean digenggam hari ini, bentukannya besar banget. Gak nyangka. Uniknya, lensa kamera yang dibekali pada perangkat ini bisa diputar 180°. Jadi bisa digunakan untuk mengambil gambar di belakang ponsel, ataupun selfie pengguna.  Andai saja dulu bisa pu

Modelan centong semacam ini pernah kami miliki saat masa kecil dulu. Ukurannya malah lebih besar dua kali lipatnya. Biasanya digunakan untuk cedok air siap minum dari gentong. Yang kemudian dibuang karena makin banyak bolong keropos di sisi bawah. Dan beberapa tahun kemarin, sempat jadi trend lagi pasca digunakan oleh PakDe Jokowi di salah satu postingannya.  Saya sendiri sempat berkeinginan punya satu untuk ngopi-ngopi hangat di pagi hari, yang sayangnya kelupaan terus untuk dibeli. Disamping, cangkir plastik ukuran mini yang biasanya digunakan, masih dalam kondisi bagus juga. Eh gak nyangka kali ini ada yang memberi sebagai kenang-kenangan, tepatnya dari anak magang di ruangan.  Ternyata centong ijo lurik inipun ukurannya gak jauh beda dengan cangkir kopi yang saya gunakan di rumah. Jadilah pagi ini usai berolahraga, dipake buat nampung beluluk aka kolang kaling, diisi susu UltraMilk. Yang katanya bagus untuk tulang dan sendi. Beluluknya tapi...

Pagi tadi saya ambil jeda sehari dari rutinitas kantor untuk handel dua bocil eSDe demi meramaikan event kemerdekaan Indonesia dengan outing di Monumen Bajra Sandhi bersama para guru SD Saraswati 1, Jumat 16 Agustus 2024. Ini disebabkan oleh berhalangannya tante Sri, saudara yang biasanya kami minta tolong antar jemput anak-anak sekolah, karena ada agenda sejak pagi, dan Ibunya kebingungan karena minggu lalu ia sudah meminta ijin tidak ngantor untuk hal yang sama. Maka itu, kini giliran saya.  Sembari menunggui duo bocah, saya sempatkan untuk berolahraga sekitar lapangan Renon. Lumayan juga menjajal 6.5 KM. Males melanjutkan karena area perkerasan mulai dipenuhi rombongan anak sekolahan yang berjalan diiringi para orangtua dan guru, bergerombol menghabiskan lebar jalan. Tapi lumayan bikin berkeringat.  Situasi Renon meskipun ini hari kerja, ternyata ramai juga. Ada banyak kelompok yang mengadakan kegiatan lomba 17an, ada lansia yang melakukan yoga, dan ada juga beberapa fotografer deng

Agenda FGD atau Forum Discussion Group dalam kaitan Penyusunan Masterplan Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, serta Kuta Utara Kabupaten Badung Tahun 2024 dilaksanakan di ruang rapat lantai III Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Badung pada hari Selasa, 13 Agustus 2024 setelah agenda Master Plan pada dua Kecamatan lainnya telah dilaksanakan sebelumnya pada Tahun 2023. Agenda ini dipimpin oleh Bapak Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman AAN Bayu Kumara Putra, ST., MT selaku Wakil Ketua I Pokja PKP Badung didampingi oleh Sekretaris Dinas Ir. IGA Arinda Trisnawati, ST, Kepala Bidang Kawasan Permukiman/ Ketua Kelompok Bidang Monitoring dan Evaluasi Ni Luh Made Ari Sugianthi, ST.,M.Si serta mengundang Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan/ Ketua Kelompok I Bidang Kerja Kebijakan dan Strategi POKJA Kabupaten Badung pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ir. I Wayan Surat Oka Negara, ST.,M.Si.  Dalam agenda ini turut mengundang anggota

Start dari Rumah Tainsiat ke arah barat tembus Canggu, 13 km sudah dilakoni. Main ke arah utara sampai Pasar Mambal hingga 11 km juga sudah.  Jalan ke arah timur menjajal langkah 17 km sampai pantai Mertasari, sudah juga. Kalo ke arah selatan nyampe Serangan yang 11 km pun sudah.  Lalu ceritanya ngantor ke Puspem yang sampe 9 km, sering banget dilakukan.  Nah terus kemana lagi dong ? Kadang suka bosan keliling lapangan saban melakoni aksi jalan pagi. Selain ramai, yang mana saat menyalip orang jadi malah kesulitan lantaran mereka jalan jejer samping, atau lagi pada antre berdesakan di salah satu padagang makanan, suasananya juga gitu-gitu aja.  Pada akhirnya, jalan cepat di jalan raya pun jadi pilihan alternatif dengan rute sesuka hati. Mau mampir ke Gajah Mada lalu Kimia Farma Diponegoro, ayo aja.  Mau ke lapangan Renon nyari CFD di hari minggu, ya let's go.  Mejajal tiga lapangan di Kota Denpasar dari GOR Ngurah Rai ke Puputan lalu melipir di Lumintang pun gak masalah.  Melintasi

Jalan Pagi seputaran Kota Denpasar, cukup senang melihat trotoar Gajah Mada sudah dipelihara oleh PUPR Kota. Setidaknya sebagai seorang pejalan kaki, gak harus loncat sana sini lagi demi menghindari lubang dan permukaan yang rusak. Meski di banyak ruas lainnya, hak pejalan kaki belum bisa memanfaatkan trotoar secara maksimal. Dari lebar perkerasan yang terbatas. Naik turun permukaan cukup tinggi. Dihalangi tiang telekomunikasi, dagangan, hingga motor dan mobil yang parkir diatasnya.  Tapi tetap bersyukur, karena di beberapa ruas yang sudah diperbaiki, hal diatas bisa dikatakan jarang ditemui. 

Tadinya saya enggan bercerita tentang masuknya Bapak ke kamar rawat inap di Rumah Sakit Angkatan Darat hari Jumat sore lalu, pasca diduga mengalami gejala stroke ringan, kepada sanak saudara maupun rekan kerja, karena hanya akan merepotkan banyak orang saja, mengingat masing-masing memiliki kesibukan yang bisa jadi tidak bisa ditinggalkan.  Tapi serapat-rapatnya kami menutup informasi, tetaplah bocor jua. Maka tanpa menunggu waktu lama, beberapa saudara datang dan menghibur bapak ibu kami, yang saat itu masih dirawat di ruang VIP atas bantuan seorang senior dokter panutan di RSAD.  Bapak awalnya mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki kanannya. Padahal kedua organ tangan dan kaki kirinya bisa merespon permintaan kami untuk digerakkan. Ditambah nada bicaranya yang agak susah didengar dan dimengerti. Maka pasca meminta bantuan pada kakak yang kebetulan saat itu berada di rumah, agar diantarkan kontrol kesehatan ke dokter internis kepercayaan bapak di RSAD. Yang mana langsung diruju

Belakangan ini jadi rajin lagi menulisnya. Padahal beberapa waktu lalu sempat kebingungan karena isi blog mulai jarang update dengan cerita-cerita ringan.  Tuhan emang begitu unik ngasi waktu luang.  Entah emang demikian adanya, tapi sempat mengalami masa -apa yang sedang dibanggakan, biasanya besoknya berubah atau menghilang. Atau -apa yang bikin sedih atau galau, besoknya ada aja yang bikin happy meski sederhana.  Efeknya, blog www.pandebaik.com kali ini dipenuhi draft cerita yang biasanya dipublikasi atau skejul update tiga hari sekali. Bahkan stoknya melimpah sampai sebulan kedepan. Sementara ada juga kala minim ide, sebulan penuh kadang gak update cerita apa-apa. Lalu dipaksa-paksain buat nulis postingan buat nutupin bulan yang bolong-bolong lama.  Sebegitunya.  Kalian pernah alami kejadian serupa ?