Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2024

Saya Suka Menonton Film. Kalian ?

Menonton Film adalah salah satu kesukaan saya saat senggang. Dinikmati sendirian ataupun berdua. Di layar hape. Diunduh pasca menikmati sepotong pendek cuplikannya pada reel FB ataupun IG. Lalu hunting ke mbah google berdasarkan nama aktor-aktris yang memerankan, atau tokoh karakter yang diceritakan. Google pasti punya semua jawabannya.  Saya suka menonton film. Kebanyakan bergenre action, komedi, ataupun drama romantis. Baik film lokal. Maupun luar. Semua disimpan dalam memory internal ponsel. Lalu ditonton berkali-kali. Untuk bisa memahami cerita. Memahami alur. Dan mengingat adegan per adegannya.  Film itu menarik. Dibuat oleh banyak kepala. Menyajikan akting banyak kepala. Bisa membuatmu menangis. Membuat geregetan. Bahkan terkagum-kagum dengan plot twist yang hadir dalam setiap judul. Kok bisa orang memikirkannya sejauh itu. Saya suka menonton film. Tapi tidak di bioskop. Bukannya tidak mendukung salary dunia perfilman. Tapi karena seringkali saya tidak paham jalan cerita. Apalagi

Angan Liburan bareng Bocil

Sebetulnya pengen banget bisa ngajakin bocil dan keluarga melawat sesekali ke luar pulau. Naik pesawat dan terbang di awan. Sekedar main ke tanah Jakarta atau Jogja. Hal yang dulu baru bisa dinikmati saat usia menginjak angka 26 tahun. Berharap anak-anak ini bisa menikmatinya lebih dulu ketimbang bapaknya. Namun sayang, hingga hari ini belum bisa terwujud.   Mengajak mereka liburan ke luar kota, artinya gak bisa hanya mengandalkan harga tiket pesawat saja dalam pengeluaran. Tapi juga akomodasi penginapan, makan minum, transport dan juga agenda sampingan yang sekiranya bisa mereka nikmati selama perjalanan. Cukup banyak saya kira.  Menggunakan jasa travel, mungkin bisa jadi pilihan tepat. Karena mengurusi sendiri, besar kemungkinan ada yang tak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Meski perjalanan tanpa jasa travel, lebih menantang secara pengalaman.  Kapan ya bisa terwujud ? 

Tentang PakMan Murdana di Mata Saya

Di mata saya, sosok PakMan Murdana ini adalah orang yang humoris dan lurus. Setidaknya sejak awal saya mengenalnya di awal Mei 2013 silam. Memilih untuk berseberangan dengan orang lain, biasanya karena habbit orang tersebut yang gak sesuai tata krama yang ia yakini. Dengan saya, rasanya kami baik-baik saja, mengingat hingga kali terakhir bertemu langsung di ruang rawat inap RS BaliMed, masih sempat bertukar cerita tentang masa lalu yang dulu sempat dijalani.  Sebagai seorang pemangku atau tokoh adat yang disegani di desanya, saya kerap bertukar pikiran tentang banyak hal sejak ditunjuk sebagai salah satu kelihan adat di banjar sini. Baik dewasa ayu, tata cara ataupun makna dibalik rentetan agenda yang kami lakoni. Termasuk soal 'takdir' diri dari-Nya kelak. Yang kalaupun sudah digariskan, kemanapun kita bergerak, satu saat akan sampai pada titik tersebut, bagaimanapun prosesnya.  Saya cukup Shock mendengar kabar kepergian PakMan selasa sore kemarin. Karena masih ada keinginan u

Amor Ing Acintya PakMan Murdana

Saya mengenal sosok PakMan Murdana sejak berpindah tempat tugas dari Bina Marga ke Dinas Cipta Karya, sekitar awal bulan Mei tahun 2013 lalu. Yang kemudian memberikan banyak cerita perjalanan dari rebutan foto bareng macan di Thailand, hingga ke-gep imigrasi di Singapura hanya gegara salah contreng pada lembar pertanyaan yang dijawab sekenanya di dalam pesawat sebelum mendarat. Kadang masih suka bikin ngakak kalau dingat-ingat kembali.  Pas perpindahan tugas dari Seksi Permukiman menjadi Dinas Perkim awal tahun 2017, PakMan bersikeras ngikut dengan saya di Bidang Perumahan bersama sebagian staf lainnya. Disini cerita berlanjut lagi waktu berkesempatan main ke Kota Malang. Dimana kenangan yang ada lumayan bikin mingkel kalo seumpama ditonton lagi video-videonya. Kebetulan saya masih menyimpan banyak foto dan video perjalanan jaman itu sebagai koleksi pribadi. Lalu pas gonjang-ganjing penetapan Kelas Jabatan, PakMan kembali menegaskan gak mau berpindah bidang, saat kami menawarkannya unt

Sidak Penduduk Pendatang Kelurahan Abianbase Mengwi Badung

Mendampingi Tim Gabungan dari Polsek Mengwi, PolPP Kab.Badung, Trantib Kecamatan Mengwi, Lurah Abianbase beserta jajaran, dan Babinsa serta Kepala Lingkungan Banjar Cica, Banjar Tede dan Banjar Sengguan, untuk melakukan Sidak Penduduk Pendatang, Rabu malam 10 Juli 2024. Turut hadir perwakilan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Badung, Dinas Sosial dan Dukcapil Kabupaten Badung. Agenda ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Mengwi Kompol I Ketut Adnyana T.J., S.Sos, SH, MM bersama Kasi Penindakan Pol PP Kabupaten Badung I Nyoman Hadi Suhariana pada pukul 20.00 wita hingga 21.30 wita, yang mengharapkan melalui Sidak Duktang ini bisa melihat langsung situasi kondisi penduduk pendatang, yang notabene belakangan banyak meresahkan warga sekitarnya. Baik dari sisi administrasi kependudukan, maupun lingkungan huniannya.  Upaya untuk melibatkan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Badung dalam agenda kali ini adalah untuk memotret gambaran hunian kos-ko

Bali Gak Ramah Makanan Halal ? Kamu Percaya ? Pasti Gak Pernah ke Bali

Postingan Tweet 12 Juni 2024, tetap #sayNOtoWisataHalaldiBALI Sebagai Orang Bali dan Beragama Hindu, yang lahir, besar dan menetap di Bali, serta sudah lama mengurangi frekuensi makan daging babi atau hewan berkaki empat sebagai konsumsi harian, gak langsung merasa bakalan mati nih hanya karena alasan begitu... Masih banyak gerai makan di Bali yang menyediakan menu tanpa olahan hewan berkaki empat. Kalian bisa cek utas saya sebelumnya. Ada warung nasi padang dengan ayam karenya, ikan goreng, perkedel, hingga daun ubinya. Apalagi kalian yang hanya membatasi diri tidak boleh mengkonsumsi satu jenis hewan yang dipandang haram ?  Masih ada olahan Kambing, Sapi, bahkan Kuda dan Mohon Maaf, yang menyediakan daging Anjing kegemaran saudara dari sisi timur pun ada di Bali... Tinggal jalan ke luar hotel, order taksi atau grab/gojek untuk mengantarkan ke lokasi makanan halal terdekat, atau gofood seperti yang disarankan.  Teknologi itu diciptakan untuk memudahkan orang Gaes. Ada banyak pilihan d

Wisatawan ke Bali itu katanya ada 2 Jenis, Kamu akan Tertawa mengetahui Keduanya

Pilihan wisatawan nu ke Bali to cuma ada 2 kalau menurut "mereka". Postingan Tweet 12 Juni 2024. Tetap #sayNOtoWisataHalaldiBALI Yen sing bule lengeh nu ngadug-ngadug dengan perilakunya, pasti nyame nu ngorahang keweh ngalih resto dan makanan halal di Bali lalu mendesak pak nyak gen nampi Wisata Halal...  Kleng ape... Dan untuk @thePRnote @zainaffan juga lainnya... plis jangan bikin malu saudara muslim kami di Bali yang turun temurun mereka lahir, besar dan menetap di Bali, tapi sans aja dengan beragam menu makanan di Bali... gak ada yang mengatakan phobia karena memang kami bersaudara... Kalau pikiran sudah rusak sejak awal lalu mengatakan susah nyari makanan halal non babi di Bali, cek utas mas @thePRnote @zainaffan : https://x.com/pandebaik/status/1797929390581666030?t=T77lVHvqWHjMCsEzsAr-aQ&s=19 Ada banyak Sate Gule Kambing, Warung Muslim, Warung Nasi Padang, Ikan Bakar dan lainnya di Bali... Malu sy baca twit @thePRnote yg mengatakan hotel bintang 5 pun menyediakan m

Say NO to Wisata Halal di Bali

Postingan Tweet 4 Juni 2024 just # sayNOtoWisataHalaldiBali Bali sampai saat ini kalau ndak salah masih menolak yang namanya Wisata Halal. Tapi bukan berarti di Bali sulit mencari tepat ibadah dan makanan Halal bagi saudara umat Muslim, seperti kata rangOrang yang keknya gak pernah ke Bali.  # sayNOtoWisataHalaldiBali -a thread tanpa sopi Pake hastag # sayNOtoWisataHalaldiBali bukan berarti saya membenci saudara umat Muslim loh ya. Karena bagaimanapun pertemanan saya diluaran, ya sebagian juga ada semeton Muslim yang lahir, besar dan menetap di Bali, dan ada juga sebagian lainnya yang kenal dari sosial media... Bahkan beberapa langganan #HPjadul yang base di pulau jawa juga lombok, merupakan umat Muslim juga.  Ini cuma pengen share pengetahuan kalo Bali itu sebenarnya sudah nyaman bagi saudara Umat Muslim yang pengen liburan ke sini. Baik dari sisi tempat ibadah maupun makanannya... Pertama soal Tempat Ibadah umat Muslim, dalam hal ini Masjid.   Di setiap Kab/Kota di Bali, bisa dipast

Minta Transferan, Penipu Salah Ngaku Nomor Sultan

Tiba di Jakarta bukannya disambut kalungan bunga, eh malahan ada yang minta bantuan agar diTransfer saldo dan berjanji balikin besok. Jadi ceritanya ada yang mencatut nama kawan saya di Perijinan Badung, menyapa dengan menggunakan bahasa bali alus, sembari mengutarakan maksud meminjam saldo sebesar 2 juta dan berjanji balikin besok. Sambil menyampaikan Nomor Rekening atas nama orang yang berbeda.  Saya membathin, apa iya Jik Gus Arj sampai begitu mendesaknya butuh saldo tambahan dan minta ke saya ? Wong orangnya tergolong Sultan di Desa Mambal. Tapi ya saya gak kehabisan akal. Jadi semua diCapture, lalu searching ke aplikasi GetContact. Voila... muncul juga nama sebutannya. Dan pasca saya membagikan hasil pencarian diatas, si penipu langsung menghapus Nomor dan Nama Rekening juga foto profil. Cuma karena sudah kejebak duluan, ada yang mau silaturahmi ke Nomor Rekening itu barangkali ?

Rencana Tinggal Rencana

 Untuk mengisi waktu luang saat lawatan kali ini, saya sebenarnya ada menyiapkan beberapa film dan video pendek yang diunduh dari kanal YouTube agar nantinya bisa siap tonton saat bengong sendirian di hotel ataupun bandara, sembari menunggu acara dan agenda utama dimulai. Tak lupa menginstall beberapa games menarik di ponsel satunya yang gak terhubung ke jaringan internet.  Apa daya semua bubar...  Selama perjalanan ke dan di Jakarta bisa dikatakan waktu bengong hanya didapat saat pagi menunggui pesawat di hari pertama, malam usai aktifitas kemarin dan pagi ini. Sisanya nyaris habis untuk kerjaan kantor dan juga banjar. Dari melakukan kontak ke para panitia pengaju proposal hibah bansos yang lumayan banyak agar teman-teman di ruangan bisa diterima di lokasi, sampai menyampaikan denda ayahan dan jenukan bulan Januari hingga Mei yang tempo hari ditunda lantaran kesibukan.  Hasilnya ?  Gak banyak video pendek yang berkurang dari ponsel, karena biasanya akan dihapus dari storage pasca dito

Mereka katanya gak melakukan Backup Data. Serius ?

Rasanya sedih begitu mengetahui bahwa Negara ternyata gak seserius itu mengurusi warganya, apalagi kalau itu berkaitan dengan data pribadi yang rentan disalahgunakan. Dan ketika mereka mengatakan tidak ada melakukan backup data, rasanya makin terpukul karena semua itu sudah diretas duluan.  Sudah jatuh eh kepala ketimpa durian pula.  Meskipun infonya sang hacker sampai meminta maaf lalu menggratiskan semua hasil perburuannya, tapi tetap saja jadi dagelan karena faktanya memang gak ada yang peduli. Dan tetap saja, data yang sudah didapat, masih rentan disalahgunakan. Gak ada jaminan terkait itu semua kan ? Sementara kelas kita saat bikin skripsi sekalipun, pasti berupaya menyimpannya dalam berbagai media, demi terselamatkan saat file nantinya diserang virus. Bisa buyar dan gagal masa depan kalo sampe mesti ngetik ulang lagi. Beda kasus kalo semua dibayarin.  Dari nyimpennya di laptop sendiri, pc kantor, flash disk beberapa biji, atau google drive dan whatsapp serta telegram grup kalo bi

Intermezzo dari Lantai 7 Yello Hotel

Secara fisik saya berada di lantai 7 area Kebon Kelapa Gambir Jakarta Pusat, namun pikiran saya masih tetap berada di rumah. Lebih menikmati kesendirian di ruang terbuka dengan sekaleng beer dan burger ikan dan kentang. Biarpun jauh, tapi rasanya kok kangen bocil dan istri yang jauh disana.  Memandangi gemerlap lampu dan cahaya kendaraan yang ramai lalu lalang di jalanan, berusaha mengosongkan pikiran dan rutinitas agar bisa menulis dan menuangkan isi kepala, memilih untuk diam dan melewatkan waktu tanpa beban.  Toh esok malam, semua akan kembali sebagaimana biasanya. 

Menuntaskan Pekerjaan dari Lantai 27

Usai berolahraga pagi, saya mencoba untuk balik ke rutinitas lagi dengan menghubungi beberapa kontak panitia pembangunan pada proposal hibah bansos Kabupaten Tabanan, yang sedianya tim kami akan turun hari ini ke lokasi.  Selain itu, mumpung ingat dan gak ada aktifitas lain di kamar hotel yang dingin begini, saya mulai melakukan Bomb Pesan Whatsapp ke semua personel Danru/Wadanru Banjar Tainsiat, untuk menyampaikan Daftar Denda Ayahan dan Jenukan, dari bulan Januari sampai Mei.  Semoga mereka ini gak mangkel gegara dikirimi banyak screenshot-an gambar. Dalam kesempatan yang sama pula, tidak lupa melanjutkan aksi pemberian nomor pada KK Adat yang beberapa waktu lalu sempat tertunda karena kesibukan. Termasuk melakukan pemutakhiran data berdasarkan daftar nama warga yang diShare Pelaksana Wilayah tempo hari.  Rupanya masih banyak pekerjaan yang terlupakan seiring waktu, pelan-pelan semoga bisa diselesaikan dengan baik.

Menikmati Waktu di Yello Hotel dan Mall sekitar

Sesuai dengan namanya, Yello Hotel Harmoni Jakarta ini didominasi oleh warna kuning. Sebuah warna yang tampak jelas meski dilihat dari jauh, eye catch dan mudah dikenali. Yang hadir di berbagai sudut pernak pernik ruangan, dari lantai dasar hingga kamar tidur yang saya tempati hari ini. Jadi match dengan colokan yang saya bawa dari rumah. 😌 Suasananya asyik. Tampil modern dengan gaya industrial. Yang tampak jelas dari finishing material tembok, langit-langit dan lantainya. Beberapa sisi ruangan tak luput dari corat coret gambar bernuansa Yello, menyemarakkan lingkungan yang secara dimensi lebih pantas dikategorikan sebagai City Hotel. Apalagi pas menikmati waktu di kamar mandi room yang beneran minimalis dan tidak menyiku.  Kalau biasanya customer hanya disediakan sebotol air mineral berukuran tanggung untuk dinikmati semalaman, Yello menyediakan botol kaca kosongan di area minibar dan persoalan pengisian air bisa dilakukan di area lorong kamar. Briliant. Selain efisien secara volume

Tugas Dinas Lagi, ke Jakarta Lagi

Saya tiba di Gate 6 penerbangan Super Air Jet jauh sebelum jadwal keberangkatan. Prinsip lebih baik menunggu si bandara ketimbang kebingungan terkena macet di jalan, tampaknya masih dipergunakan hingga hari ini, penugasan dadakan dari pimpinan mendampingi pak Kadis Perkim ke Kementrian PUPR.  Sembari mengunyah roti bekal yang diselipkan istri dalam tas, suasana gate tampaknya masih sepi penumpang. Beberapa pengumuman keberangkatan dari maskapai sejenis sudah dikumandangkan sementara saya sendiri masih memiliki waktu satu jam kedepan untuk menunggu giliran. Semoga saja gak kena delay.  Kopi panas saya nikmati sambil memantau pergerakan pekerjaan kantor. Dari yang terlupakan dari minggu lalu, hingga yang menunggu kedatangan pagi ini. Termasuk menghitung dan mencatat hutang yang terbengkalai sejak awal. Semoga di sela agenda ini, bisa diselesaikan sebagaimana harapan.