Skip to main content

Lolos 10 Besar Finalis Teruna Teruni Kota Denpasar Tahun 2024

Pagi itu, si sulung sempat agak ragu saat meminta bantuan saya untuk mencetak formulir pendaftaran ajang teruni teruni Denpasar, lanjutan dari pemilihan Teruna Bagus Teruni Jegeg SMAN 7 Denpasar, lantaran saya sudah melarangnya untuk ikutan lagi di agenda lain semacam ini. 

Bukan tanpa alasan, tapi bagi kami 2 raihan Terbaik yang ia capai di semester awal sebagai Duta Literasi SMAN 7 Denpasar dan Terbaik TBTJ Sisma, rasanya sudah cukup memberikan kesibukan baginya selama 1-2 tahun kedepan ini. 

Apa daya ia bersikeras untuk mengikutinya meski saya menentangnya. 

Dalam perjalanan jelang penyisihan awal menuju 20 Besar, saya banyak dijejali informasi berkaitan keputusan si sulung baik dari ibunya, maupun dari para pelatih dadakan yang kabarnya merupakan orang-orang yang pernah terlibat dan mendedikasikan diri mereka untuk anak-anak muda macam Mirah dalam menyiapkan diri memasuki ajang bergengsi milik Kota Denpasar ini. 

Yang mana merupakan keberlanjutan dari agenda tingkat sekolahan, dan ia ini sebenarnya diundang untuk mengikuti lantaran raihan posisi Terbaik kemarin. 

Di masa ini, saya masih sempat antipati dengan perjuangannya dalam mencari high heels size 43 sampai ke toko dan mall-mall besar di area Denpasar juga Badung. 

Bersyukur last minutes bisa dipesan juga berdasar rekomend dari pimpinan di ruangan tempo hari. 

Pasca Mirah lolos penyisihan 20 Besar hari Minggu lalu, saya dengan ikhlas mengantarkan ia dan ibunya kemanapun agenda dan keperluannya. Sebagai pengakuan kesalahan atas marah-marah di awal kemarin. Dari fitting baju, sewa kain songket, sampai berburu kain ke jalan Sulawesi. 

Setiap sore dan malam sepulang kerja. Bisa dikatakan, kami berdua kekurangan jam tidur sebulan terakhir. 

Tapi katanya memang harus ada pengorbanan untuk sebuah pencapaian... 

Sore ini, putri kami kembali masuk 10 Besar Finalis Teruna Teruni Kota Denpasar Tahun 2024. 

Sama sekali gak menyangka. Karena saingannya kemarin, rerata dari kalangan mahasiswa. Kami hanya katakan, jalani saja. Ambil pengalamannya.

Ternyata Mirah siswa SMAN 7 pertama yang bisa sampai 10 besar ajang TTD sejauh ini.

dan satu-satunya finalis putri dari jenjang SMA. Sisanya kuliahan semua.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.