Skip to main content

TikTok Shop bakalan ditutup ?

Ada isu yang mengatakan TikTok Shop bakalan ditutup lantaran menjadi penyebab lesunya penjualan para penggiat UMKM di kalangan menengah ke bawah, salah satunya mereka yang sampai hari ini masih bertahan di Tanah Abang Jakarta. 

Isu lainnya mengatakan bahwa pemerintah tidak setuju soal fungsi media sosial yang menjadi satu dengan e-commerce atau penjualan secara langsung kepada konsumen. Mungkin yang diijinkan hanyalah sebatas fasilitator, atau jembatan iklan bagi pemilik barang ke pembeli. Yang mana transaksinya tidak melibatkan rekening bersama brand media sosial. 

Mungkin itu sebabnya IG Shop ataupun MarketPlace FaceBook gak kena regulasi atau teguran. Karena transaksinya langsung antara penjual dan pembeli. 

Yang mana, menurut saya pribadi malah rentan terjadinya penipuan dalam transaksi, khusus pada opsi transfer pembayaran bukan COD. 

Hadirnya TikTok Shop infonya juga merambah ke persoalan Live-nya para artis yang memanfaatkan fasilitas, untuk melakukan penjualan dengan berbagai iming-iming diskon, sehingga mampu memberikan harga yang sangat murah, mengalahkan standar harga pasar. 

Saya sendiri memiliki beberapa pengalaman pembelian barang dengan harga super murah, yang memang sebanding dengan kualitasnya. Tapi setidaknya, barang beneran ada dan dikirim. Meski untuk beberapa kasus, gak bisa bertahan lama penggunaannya. 

Bayangkan, earpiece bluetooth sudah bisa didapat dengan harga 15ribuan. Tapi gosah tanya bisa dipakai atau tidak.

Terlepas dari isu-isu diatas, keberadaan TikTok Shop sebenarnya sebelas dua belas dengan kehadiran lapak online lainnya, seperti Tokopedia, BukaLapak, Shopee atau Lazada, namun untuk TikTok, menjadi satu kesatuan dengan media sosialnya sendiri. Berbeda dengan IG dan FaceBook yang hanya menjadi sebuah jembatan penghubung, tanpa terlibat dalam proses transaksinya. 

Yang mana menurut saya, jadi lebih aman untuk bertransaksi karena ada sistem rekening bersama guna penitipan uang sebelum paket benar-benar diterima oleh pembeli. Sementara transaksi via IG ataupun FB ? 

Maaf, saya sudah 3 kali kecolongan kena tipu, pasca transfer, barang gak diterima, akun diblokir penjual, atau akun penjualnya ngilang. 

Tapi kalo soal barang yang dikirim gak sesuai harapan, karena ekspektasi bisa dapat sebuah ponsel Samsung Galaxy S23 dengan harga sejutaan lantaran percaya tampilan iklan gambar bertajuk Galaxy S23 -gak ada tulisan Samsung-nya, ya itu kembali ke nalar kita sebagai pembeli. 

Apa iya bisa dapat barang branded berkualitas oke dengan harga super miring ? 


Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.