Akhirnya selesai juga jalan Nangka selatan diaspal hotmix oleh Dinas PUPR Kota Denpasar. Kalau tidak salah lihat, per siang kemarin (22/9), beberapa alat berat yang biasanya nangkring di tanah kosong sisi timur sudah mulai dimobilisasi kembali ke tempat asalnya.
Dan pengendara yang melintas dari persimpangan Gatsu ke arah Denpasar, kini sudah bisa menikmati mulusnya jalur jalan yang dulu dipenuhi dengan tambalan aspal bekas galian pdam di sana sini.
Saya sendiri merupakan salah satu yang mensyukuri pekerjaan ini bisa selesai lebih cepat dari perkiraan awal. Lantaran si semok XMax kini bisa melaju nyaman di sepanjang jalur keberangkatan murid sekolah ataupun pulang kerja.
Meski demikian, bukan berarti lantas case closed saat pekerjaan pengaspalan selesai dilakukan setelah diajukan berkali-kali oleh banyak pihak ke PemKot Denpasar.
Masalah pertama adalah tiadanya dana pemeliharaan pipa pdam dan trotoar yang selama ini menjadi akar permasalahan di jalan Nangka selatan.
Bisa jadi lantaran dana yang dibutuhkan untuk melakukan penggalian dan penggantian pipa pdam yang membentang di sepanjang jalan Nangka, cukup besar dan membutuhkan waktu yang panjang dalam penyelesaiannya. Selain itu berpotensi pada kemacetan dan akses pengguna jalan maupun para penghuninya yang cukup banyak di ruas jalan tersebut.
Sementara untuk infrastruktur trotoar, lantaran ketiadaan dana perbaikan, menyebabkan ketinggian level trotoar di banyak titik, jadi lebih rendah pasca mendapatkan dua lapis aspal pada pekerjaan senilai 7,4 M ini. Apalagi pada area masuk kendaraan yang biasanya menggunakan level trotoar lebih rendah, lebih menenggelamkan mereka sehingga muncul kekhawatiran berikutnya akan limpahan air hujan dari jalanan ke rumah atau tempat usaha yang ada di sepanjang jalan Nangka. Meski sudah ada beberapa tempat usaha yang menambahkan ketinggian trotoar depan area mereka dengan rabat beton, mencegah hal-hal yang dikhawatirkan tadi.
Kesamaan tinggi level aspal baru dengan trotoar ini bahkan memunculkan candaan beberapa netijen di akun media sosialnya yang mengatakan permukaan jalan Nangka rupanya jadi lebih lebar dari sebelumnya lantaran kesan full width yang ditimbulkan hingga tembok pagar rumah milik warga.
Hal lain yang menjadi fokus warga setempat adalah keberadaan inlet air yang dulunya ada di sisi pinggiran trotoar guna mengalirkan air dari jalan aspal ke saluran drainase terdekat. Semoga ini bisa ditanggapi oleh Dinas PUPR dan PT Anindita Konstruksi Jaya selaku pengampu pekerjaan.
dan meskipun ada rasa syukur dengan mulusnya permukaan aspal jalan Nangka, seperti kekhawatiran berikutnya yang muncul adalah sulitnya penghuni jalan melakukan penyeberangan ke arah seberang mengingat lalu lintas yang datang dari arah utara jadi lebih cepat alias ngebut dibanding sebelumnya.
Ini parah memang...
Comments
Post a Comment