Jadi diceritakan tentang saya sedang beranjak tidur, di rumah baru yang dipenuhi banyak lampu, hingga saya sendiri kebingungan mencari saklar untuk mematikannya. Nah jelang menutup dan mengunci pintu rumah, ada adegan dimana anak ke-2 kami si Intan berteriak dari luar rumah -kelihatan usai bermain- berteriak memanggil seraya menunjuk dua orang berjaket hitam yang tiba-tiba datang sambil berlari. Namun karena sigap menutup pintu, kedua orang itupun meraih anak kami seperti mengancam akan menculik si Intan.
Saya pun reflek menembak salah satunya yang berusaha memaksa ajak kami, dan setelahnya mencari satu orang lainnya yang tampak sudah menggendong Intan sambil mengacungkan senjata. Saya pun kembali kenembakkan pistol yang saya genggam ke arah kepala orang itu dan Dor !
Orang itu mati tersungkur dan saya berusaha meraih si Intan yang masih tampak shock dengan wajah polosnya.
Ia tampak sedih begitu mengetahui pemberitaan soal seorang ayah yang menembak mati dua perwira polisi, namun dalam berita malah menampilkan wajah cantik Intan sebagaimana salah satu foto ybs saat kecil dahulu.
Saya sempat menghiburnya dan mengatakan, tenang saja. Bentar juga orang bakalan tahu bahwa pelakunya itu Bapak, bukan kamu. Dan mengganti fotomu dengan foto bapal sembari menenangkannya dalam gendongan.
Saya menganggap tindakan tersebut adalah sebagai upaya membela diri, yang sayangnya ketika terbangun pada pukul 01.50 dini hari tadi, saya malah menemukan arti mimpi yang harus diwaspadai kedepannya.
Duh...
Comments
Post a Comment