Bisikan istri saat saya tertegun diam jelang pukul 3 dini hari, membuat rasa kantuk buyar seketika.
Uwe Beng Meninggal Dunia.
Saya memang terbiasa terbangun dari tidur pukul sekian, untuk buang air kecil lalu melanjutkan tidur hingga alarm berdering pukul 4.
Kali ini pikiran saya jadi terbawa mimpi di pagi hari.
Uwe Beng adalah kakak tertua dari Ibu yang berjumlah 9 saudara. Satu diantara 3 perempuan sekandung yang kerap ramai bersuara jika lagi berkumpul.
Kematian suaminya beberapa saat lalu, menyebabkan ia tak lagi bisa jalan-jalan kemana suka menikmati kuliner laiknya dahulu.
Keluarga Beng adalah keluarga ke-2nya. Saya baru mengetahui ini saat beranjak dewasa, ketika bertemu dengan putri Beliau dari keluarga pertama.
Sementara dari perkawinan ke-2 ini, ia memiliki 3 keturunan, 2 putra dan 1 putri sulung. Saya sendiri berusia sepantaran dengan si Bungsu. Sementara putra tengah sudah meninggal lebih dulu.
Saya terbangun lagi sekitar pukul 3.30 pagi. Merasa aneh dengan mimpi yang hadir, dengan sigap mengambil ponsel dan mendapati bahwa Ternyata ini memang Bukan Mimpi.
Amor Ing Acintya Uwe Beng...
Comments
Post a Comment