Skip to main content

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior.
Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini.

Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian.

Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hosting yang menjembatani perpindahan dari media gratisan blogspot sebelumnya.
Masih digunakan karena memang sudah menjadi trademark dari masa sekolahan, masa-masa corat coret dan mengukir meja belajar juga bangku kuliahan.

Ternyata mengelola Blog dengan hosting dan domain sendiri tanpa dibarengi dengan pengetahuan soal laman web itu melelahkan kawan. Disamping menyusahkan banyak orang juga. Minimal penyedia hosting Bali Orange Communication dan Tim Support mereka yang selama ini menaungi, Babang Tamvan Hendro WS yang chat Whatsapp-nya saya ganggu tiap kali laman blog kena masalah, atau masBro di Canada sana kalo ada kendala yang gak nemu-nemu pemecahannya.
Termasuk om BlogDokter Made yang rutin saya minta masukannya soal ini itu.
Weleh cape juga...

Paling kena mental itu pas diSuspend oleh Google bulan Oktober lalu, dan juga kena blokir wifi kantor selama 2 tahun terakhir. Pasca disusupi Malware dan script di beberapa laman blognya.
Jumlah kunjungan langsung jatuh ke titik Nol dalam jangka yang cukup lama.
Memang sih, ini bukan pengalaman pertama kena warning dari Google soal Malware, karena sebelumnya bisa dikatakan cukup sering. Cuma gak sampai kena suspend.

Efek paling terasa, sejak bulan Oktober 2022 kemarin, jadi males update blog lagi, males nulis, males ngapa-ngapain. Larut dalam aktifitas kerja dan sosial masyarakat sebagai Kelihan Adat.
Cuma masih kepikiran karena dalam waktu dekat bakalan kena biaya hosting, sementara blog gak lagi mendatangkan rejeki. Jadilah mendengar masukan dari satu dua senior, soal Migrasi pulang balik ke Kampung Blogspot. Hanya menyisakan Domainnya saja untuk dibayarkan biayanya setiap tahun.

So here I am.

Saat usia masuk ke angka 45 tahun, akhirnya Migrasi Blog dari Wordpress ke Blogspot bisa jua dilakoni berkat bantuan Tim Support BOC dan Mas Hendra selaku Panglima Perangnya, tak lupa tentu saja maeBro Hartana di Canada soal Custom Domain dan lainnya.

Soal apa saja perubahan pasca migrasi, nanti aja deh saya lanjutkan postingannya.

#blog #migrasi #blogspot #wordpress #pandebaik

Comments

  1. Selamat datang kembali di Blogger, apapun platformnya yg penting tetap menulis om...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh... ternyata sudah ada yang komen aja 😌 Matur Suksema sudah mampir...

      Delete
  2. Replies
    1. Wadaw... ada lagi. 😅 Terima Kasih sudah mampir...

      Delete

Post a Comment

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pangan,