Memasuki penugasan Tahun ke-2 sebagai Kelihan Adat Banjar Tainsiat, sepertinya di setiap awal tahun seiring pergantian Danru dan rotasi Anggota Banjar, yang namanya Sekretaris akan selalu disibukkan dengan upaya Tertib Administrasi pencatatan anggota banjar yang sebenarnya sudah diselaraskan sejak tahun lalu, dalam satu file excel, kemudian dibuat dengan pola semacam Master Sheet untuk perubahan atau penambahan dan pemindahan nama, sementara kebutuhan daftar dan buku lainnya, sudah tinggal menyesuaikan menggunakan rumus sederhana. Jadi tinggal melakukan pengecekan saja terhadap perubahan yang dilakukan, apakah ada kolom error atau lainnya.
Sudah jauh lebih memudahkan secara pandangan pribadi.
Dan jika boleh dibandingkan dengan tahun lalu, upaya pencetakan buku administrasi anggota banjar tahun ini, bisa dikatakan lebih efisien karena ada beberapa eks yang rasanya tidak perlu dicetak, dan pengaturan kertasnya pun bisa dikatakan, nyaris tidak ada yang terbuang. Sehingga biaya untuk print dan fotokopi jauh berkurang dari sebelumnya.
Sementara itu, urusan KK Adat krama banjar bisa dikatakan sudah selesai, yang saya simpan dalam bentuk excel dan pdf. Satu untuk perubahan atau penambahan data, satunya lagi untuk pencarian data yang lebih cepat saat dibutuhkan.
Dan yang terpenting, bisa diakses dari perangkat ponsel jero kelihan yang murah sekalipun
Memang masih ada beberapa KK Adat yang datanya belum lengkap, tapi saya meyakini di Tahun ke-2 ini bisa dicicil untuk pencarian datanya ke rumah-rumah warga.
Termasuk soal penyebaran informasi bagi seluruh Krama Banjar melalui aplikasi Whatsapp yang diharapkan bisa menjangkau semua kelompok warga termasuk yang berstatus Balu (janda ataupun duda), dan Wreda. Tujuannya tentu saja agar memudahkan mereka dalam mendapatkan atau mengetahui agenda banjar baik Suka maupun Duka.
Termasuk soal penyebaran informasi bagi seluruh Krama Banjar melalui aplikasi Whatsapp yang diharapkan bisa menjangkau semua kelompok warga termasuk yang berstatus Balu (janda ataupun duda), dan Wreda. Tujuannya tentu saja agar memudahkan mereka dalam mendapatkan atau mengetahui agenda banjar baik Suka maupun Duka.
Demikian kurang lebih catatan hari ini, sebelum besok kami memulai penugasan Tahun ke-2 bersama Danru/Wadanru baru, serta agenda kerja yang lebih banyak dari sebelumnya.
Ohya, satu lagi harapan tahun lalu yang belum terwujud dan inginnya bisa diwujudkan tahun ini adalah pemetaan Krama Banjar berdasarkan kelompok umur, kelompok setra (desa adat), hingga data infrastruktur rumah yang dimiliki, dimana ini merupakan hasil diskusi dengan rekan sejawat di kantor saat membahas soal ketersediaan Rumah Layak Huni di lingkungan banjar, kaitannya dengan Keluarga Pra Sejahtera dan lainnya.
Comments
Post a Comment