Turut senang melihat senyum bahagia para pemilik toko perlengkapan sekolah anak, yang semenjak siang tadi infonya ramai dikunjungi para orang tua bersama putra putri mereka, termasuk kami.
Setelah melewati 2 tahun masa kelam perekonomian, dimana anak usia sekolah harus mengikuti semua pelajaran melalui media daring, dan juga banyak para orang tua yang diberhentikan dari pekerjaan mereka, memberi dampak luar biasa pada para pemilik toko masa itu.
Kami yang kerap lalu lalang melalui jalan tersebut, ikut merasakan kesepian dan berkurangnya keuntungan maupun omzet yang biasanya diraih.
Tahun ini bungsu kami Ara, memasuki masa Sekolah Dasar dengan usia yang bisa dikatakan lewat setahun.
Alasannya sederhana.
Mengingat secara fisik yang dahulu dilahirkan dalam kondisi prematur, rasanya kasihan jika harus melepas ia dari bangku taman kanak-kanak setahun lalu.
Maka secara sadar, kami pun menunda setahun rencana guru-guru sekolah TK, yang berkeyanikan bahwa Ara sudah mampu naik tingkat.
Barusan ia kami antar ke beberapa toko yang menjual perlengkapan sekolah anak lantaran beberapa warisan kedua kakaknya, masih terlampau besar untuk ia gunakan.
Wajah sumringah para anak, calon siswa sekolahan, bercampur dengan senyum gembira orang tua serta haru sang pemilik toko, membuat suasana malam tadi begitu terasa di hati.
Semoga kedepan, semua bisa berjalan normal kembali sebagaimana dahulu.
Comments
Post a Comment