Dua hari ini saya beneran mager, memilih gak ambil rutinitas olah raga dan juga kewajiban nyapu ngepel, lantaran mata rasanya pengen menyatu di bantal guling aja sejak pagi. Tapi apa daya yang namanya agenda tetap muncul sampai sore dan malam kemarin. dan bersyukur pada akhirnya bisa menyelesaikan semua dengan baik.
Jadi ceritanya hari Minggu sejak pagi tadi sudah menetapkan hati untuk fokus ke anak-anak dan keluarga. Nyaris dari sejak penunjukan Kelihan Adat bulan Februari lalu sampai hari ini, mereka terlantarkan karena sudah gak pernah lagi diajak jalan-jalan keliling kota bahkan untuk sekedar makan bentar diluar. Disamping soal tambahan penghasilan tempo hari yang lama cairnya juga sih.
That’s why saya mohon ampun kemarin malam pada om Yande yang ingin mengajak saya hadir di Pra Pesamuhan Agung Maha Semaya Pande di Museum Neka Ubud, dan memilih ngajak anak-anak juga istri dan orang tua, sekedar ke luar rumah dan maem bareng mumpung kemarin nambah umur satu angka.
Malam ini pun saya memilih off dari agenda kerja Kelihan Adat, yang mana masih banyak pe-er saya secara pribadi yang belum dikerjakan. Lalu leyeh-leyeh menemani dua bocil di dalam kamar sambil mencandai mereka seperti masa-masa sebelum sibuk-sibuk banjar.
Aksi mager ini sempat ditegur istri juga sore barusan, karena tidurnya udah kayak kebo, lama banget.
Duh… Maafkan Hamba
Comments
Post a Comment