Setiap Sabtu atau Minggu pagi, jika tidak ada agenda main bareng anak-anak dan keluarga, biasanya saya memilih untuk duduk manis di pelataran depan halaman rumah, atau merajan, sambil mendengarkan musik kesukaan dan menghabiskan waktu untuk ‘mutbut padang’ alias mencabuti rumput.
Ada 3 hal yang menjadi tujuan, mengapa saya menyukai aktifitas satu ini saban weekend. Pertama tentu untuk membersihkan halaman ataupun pandangan dari rumput liar yang tumbuh di sela atau pinggiran tembok bangunan, pelinggih atau paving block. Bagi sebagian orang mungkin keberadaannya tidak mengganggu. Tapi bagi saya yang sering lalu lalang keluar masuk rumah, kerap merasa tak nyaman jika lingkungan di sekitar laiknya rumah yang tak terurus.
Kedua, tentu saja berjemur matahari pagi, agar tubuh bisa berpeluh dan sehat sebagaimana harapan. Toh om matahari gak pernah menagih biaya jika kita memanfaatkan panasnya selama apapun.
Ketiga, selain berpeluh lantaran panas matahari yang memapari punggung dan sesekali pada muka, peeluh juga hadir karena tangan banyak beraktifitas, dan kaki juga dilatih untuk berjongkok atau duduk dalam posisi yang tak biasa. Istilah lainnya, berolahraga dalam wujud yang berbeda.
Dan entah mengapa, aktifitas ‘mutbut padang’ ini, kerap disangka sebagai aktifitas berjalan kaki oleh aplikasi Samsung Health yang terintegrasi pada jam tangan pintar Samsung Gear S3, padahal gak ada aktifitas melangkah maupun jarak yang ditempuh. Bisa jadi karena jam ini mendeteksi pergerakan denyut nadi yang cukup cepat di pergelangan tangan.
Hasilnya lumayan. Area yang kerap saya lalui dan lakukan aktifitas pemujaan pada-Nya jadi lebih bersih dari hari-hari sebelumnya. Dan bukankah hal ini juga termasuk Yadnya, yang dilakukan sebagai manusia dan pengabdian pada-Nya ?
Comments
Post a Comment