Skip to main content

Makin Asik berburu Jadulan

Belakangan lagi suka cari-cari barang jadulan gitu di 3 lapak online, yang murmer tapi bisa jadi penuh kenangan atau bahkan masih berguna. Jadi begini karena ceritanya yang dicari dari kategori hape jadulan malah gak nemu yang diharapkan.

Majalah-buku bekas
Sebenarnya di Kota Denpasar ada satu dua pedagang majalah-buku yang masih eksis dan menawarkan ratusan majalah bekas.
Tapi karena gak nemu topik-topik yang asyik buat dibaca dan dinikmati saat senggang, maka lapak online jadi pilihan. Ternyata gak salah jalan.
Di beberapa outlet, saya nemu beberapa novel, majalah, atau edisi khusus dari satu dua media yang menarik dan ditawarkan dengan harga dibawah 50ribu. Beberapa yang lain bahkan berada pada range sampai 10rb.
Langsung masuk keranjang lalu di-checkout.

CD musik

Sebenarnya soal musik dan keberadaannya saat ini, sudah banyak dimudahkan dengan adanya aplikasi streaming macam YouTube, Joox atau Spotify. Yang sayangnya, untuk beberapa musisi kenamaan jaman jadulan, beneran susah dicari playlistnya. Dan kalaupun nemu, palingan hanya satu dua track dari satu album yang dirilis jaman itu.
Maka saat saya menemukan beberapa cd musik meski itu bajakan alias kopian, ya disikat saja buat dinikmati kapan hari. Mengingat versi aslinya sudah gak ada yang jual.
Lumayan menggantikan mp3 file hasil konversi dari tape kecil jaman jani dari kaset ori koleksi pribadi.

Dummy Phone
Untuk benda satu ini, lebih mengarah ke model ponsel yang belum saya miliki, atau seri kenamaan dengan detail dan penampilan layak pajang. Seperti iphone 8 s.d 13 dengan layar gelap, saat digeletakkan diatas meja begitu saja, orang gak akan menyadari bahwa benda itu hanyalah sebuah dummy, alias ponsel contoh atau mainan, lantaran dalemannya bukan lagi berisikan mesin ponsel. Jadi semacam beli casing ponsel jenis baru.
Dibutuhkan untuk sekedar menjadi properti foto bagi ponsel beneran lainnya, sehingga ponsel jadul yang ingin ditampilkan, memang beneran ada hingga jaman jani.

Gadget Unik Masa Lalu

Lain lagi dengan buruan yang satu ini.
Kadang untuk memberikan kesan lebih jadul lagi pada barisan ponsel klasik yang berada dalam rak kaca, saya mencoba mencari satu dua gadger unik di masa lalu, yang kini sudah jarang ada dan dimiliki. Misalkan disket 3.5 atau 1.4, walkman atau bahkan kamera analog yang punya bentukan antik.
Hasratnya sih kelak kalo punya bekal lebih, pengen bikin satu meja di ruang tamu yang dilapisi kaca, namun berlobang persegi didalamnya. Lalu beberapa seri ponsel yang dimiliki lebih dari 1 unit, bisa diletakkan disitu secara bergantian, atau di lapisi resin secara permanen. Pasti asik kalo pas lagi menerima kawan di rumah sambil bernostalgia tentang ponsel-ponsel jaman dulu.

Kalo kalian pernah berburu khusus di lapak online jangka panjang ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.