Jaman masih pake ponsel layar monokrom, Nokia 3310 yang pernah trend di jamannya, selalu ngiler kalo sudah mantengin halaman bursa hape di beberapa majalah ponsel ataupun tabloid Pulsa, lantaran isi kantong cuma mampu membeli yang kelas receh macam itu.
Sambil membaca nama seri ponsel yang baru saja rilis, mata biasanya juga melirik spek yang dihadirkan, resolusi kamera yang dibenamkan, atau banyaknya warna yang menghias layar, apakah baru sebatas 4K, TFT 65K ataukah sudah mengadopsi 256K dengan tampilan yang lebih soft ?
Tak lupa kisaran harga jual baru dan bekas.
Meskipun yang namanya pencapaian bisa dikatakan amat sangat terjadi, namun tetap saja lembar demi lembar terus dibolak balik, sampai-sampai kami bisa menghafal satu persatu rilis ponsel Nokia, Sony Ericsson ataupun LG dan Motorola jaman itu, lengkap dengan jualan fitur yang dimiliki. Biarpun gak pernah mampu memiliki.
Berselang dua dekade, masa-masa indah itupun bisa terlewat jauh. Kini seri-seri ponsel dari brand ternama, bisa dikatakan banyak meniru trik dan kesuksesan pendahulu mereka dengan merilis banyak seri untum berbagai segmen pasar, yang sayangnya memiliki desain serupa, full layar sentuh di area depan. Jadi gak menarik banget untuk dihafalin satu persatu.
Comments
Post a Comment