Skip to main content

Penanganan Banjir Lingkungan Teba Jimbaran, Disperkim Badung pertimbangkan pelimpahan air ke saluran terdekat

Menindaklanjuti surat permohonan bantuan penanganan banjir di jalan Uluwatu II Lingkungan Teba Kelurahan Jimbaran dari kantor Camat Kuta Selatan dengan nomor 846.2/27/KUTASELATAN tanggal 19 Januari 2022, yang didisposisikan dan diterima pada tanggal 24 Januari 2022, tim dari Bidang Kawasan Permukiman turun ke lokasi pada hari Rabu, 26 Januari 2022 yang didampingi oleh Kepala Lingkungan Teba bapak Wayan Arnawa dan staf bagian Pembangunan kantor Camat Kuta Selatan bapak Ketut Mudi.
Kunjungan lapangan ini menyasar 2 titik banjir sebagaimana permohonan surat yang berlokasi di Abasan, Lingkungan Teba Kelurahan Jimbaran, tepatnya Gang Tambak Sari Jalan Uluwatu II.

Hasil Kunjungan Lapangan

Bahwa pada saat hujan turun bulan dari awal bulan Januari lalu, terjadi banjir di 2 titik lokasi pada gang Tambak Sari, yang notabene merupakan titik level tanah terendah di lingkungan sekitarnya.
Titik pertama berada di area belakang Jenggala Keramik, gang buntu dengan titik banjir paling parah terjadi di areal rumah bapak I Made Bawa Sujana, dan 8 KK disekitarnya.
Sementara titik lokasi banjir ke-2 berada di ruas gang yang sama bagian barat, menyasar rumah keluarga AA Lanang Dawan sebagai titik banjir paling besar.

Dugaan awal berdasarkan pengamatan lapangan, bahwa di ke-2 lokasi tersebut merupakan titik level terendah area permukiman warga di sekitarnya, yang berbatasan dengan lahan kosong milik InterContinental dan beberala lahan lainnya milik warga setempat.

Analisa dan Solusi

Berdasarkan pengamatan awal, untuk solusi yang bisa ditawarkan kepada Kepala Lingkungan Teba dan perwakilan dari Kantor Camat Kuta Selatan adalah pembuatan drainase dan gorong-gorong di sepanjang jalan lingkungan gang Tambak Sari jalan Uluwatu II sebagai wadah penampung aliran air limbah hujan dari awal ruas hingga akhir di ke-2 titik lokasi.
Namun mengingat keduanya merupakan jalan/gang buntu dimana titik ruas terakhir berada pada lingkungan rumah atau permukiman warga, kelihatannya dibutuhkan pembongkaran lahan pada area tanah warga yang berstatus hak milik, baik pada lingkungan warga terdampak, maupun lahan-lahan kosong yang belum terbangun untuk membantu arah aliran air limbah hujan ke area rawa terdekat.

Untuk titik lokasi banjir pertama membutuhkan pembongkaran pada lahan warga terdampak atas nama I Made Bawa Sujana, dan tanah kosong milik InterContinental yang infonya secara lisan telah menyetujui pembuatan saluran dan gorong-gorong sepanjang yang dibutuhkan untuk pembuangan ke arah rawa.

Sementara untuk titik lokasi banjir ke-2, tampaknya membutuhkan bongkaran pada lahan yang dimiliki oleh 4-5 pemilik di ujung jalan lingkungan/gang Tambak Sari yang nantinya akan disambungkan dengan gorong-gorong di area lahan milik InterContinental yang telah terbangun dengan dimensi 4 M.

Tindak Lanjut dan Program Kegiatan

Berkaitan dengan Analisa dan Solusi diatas, untuk tahun anggaran 2022 Perubahan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman melalui Bidang PSU dapat mengajukan anggaran dana untuk menyusun DED Perencanaan Penanganan Banjir di Lingkungan Teba Kelurahan Jimbaran, mengingat lokasi terkait tidak termasuk area titik atau kawasan permukiman kumuh yang ditetapkan oleh Bupati Badung tahun 2021 

Sementara untuk penanganan Fisik, dapat diajukan pada tahun anggaran berikutnya, atau 2023 Induk mengingat pada tahun 2022 ini, Dinas PRKP tidak memiliki dana pemeliharaan ataupun anggaran dana kegiatan sesuai yang dibutuhkan diatas.

Catatan

Mengingat pentingnya upaya penanganan banjir di Lingkungan Teba Kelurahan Jimbaran ini dilakukan, sebelum pengajuan usulan DED Perencanaan maupun pelaksanaan fisiknya nanti, dibutuhkan kepastian kesediaan pemilik lahan yang nantinya akan dilakukan pembongkaran dan pembuatan saluran got drainase beserta gorong-gorong, dengan perjanjian bersama Kelurahan dan Kecamatan setempat. Agar jangan sampai terjadi penolakan saat usulan kegiatan fisik siap dieksekusi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, sebagai bahan dasar pengambilan keputusan lebih lanjut.

Mangupura, 26 Januari 2022

Pande Nyoman Artawibawa, ST., MT
Ida Bagus Ketut Pujiarta, ST

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.