Perjalanan selama 2 hari kemarin rasanya benar-benar memberi arti bagi saya pribadi, mengingat itu kali terakhir sekendaraan bersama staf yang dahulu banyak membantu, menularkan ilmu, dan berbagi kebersamaan. Dari awal keberangkatan, tiba di tujuan, lalu balik kembali pulang. Bahkan saking gak ingin kehilangan momen, saya gak sempat merekam keriuhan cerita yang didiskusikan sepanjang jalan. Dari perilaku anak, pasangan, masa lalu, hingga keinginan dan harapan masing-masing.
Pada akhirnya, waktu jua yang memisahkan kami.
Saya sendiri gak menyiapkan banyak hal dalam agenda kali ini. Hanya menginginkan suasana yang asyik, santai, dan penuh kehangatan. Bisa jadi karena ini kali terakhir jalan bareng, satu bidang dimana kami bertugas sejak awal, lalu bubar grak lantaran penugasan yang dilimpahkan oleh pimpinan satu bulan lalu. Sedih sebetulnya.
Tapi untuk kepentingan karir dan nasib yang lebih baik lagi, mau tidak mau harus rela dijalani.
Sempat menyayangi konsep perjalanan kali ini. Yang murni mengandalkan tenaga kami pribadi selama proses berlangsung. Namun demikian merupakan hal yang patut saya syukuri, mengingat suasana yang diciptakan jadi lebih akrab tanpa sekat dan batas lagi. Semua tergambar dengan baik, pun termasuk perilaku dan kebiasaan yang sebelumnya tak pernah diperlihatkan secara sadar. Makin membuat kami saling mengenal karakter satu sama lain.
Tujuh tahun berkawan, tak pernah terpikirkan bakalan berpisah oleh waktu dan tempat. Ada rasa bangga pernah menjadi bagian dari hidup dan keseharian mereka. Dan rasanya tak pernah ada rasa marah yang terlontar selama kami terkoneksi dalam setiap aktifitas. Silang pendapat tentu hal yang biasa, tapi kami tetap saling menjaga. Satu hubungan yang unik dalam sebuah komunikasi dunia kerja. Tak seperti yang saya baca di sosial media.
Kini saatnya kami kembali pada rutinitas masing-masing. Berjibaku dengan penugasan dan kawan-kawan yang baru. Untuk satu masa depan yang diharapkan bisa jauh lebih baik. Semoga kelak bisa ngumpul lagi.
Comments
Post a Comment