Sejak awal menggunakan media sosial, saya memang tergolong jarang mau berinteraksi dengan orang per orang yang saya kenal baik secara offline maupun kenal nama di udara, baik melakukan Like postingan, komentar bahkan berbincang. Kecuali memang tahu betul bagaimana perilaku yang bersangkutan saat kami bersua di jalan maupun history terdahulu.
Karena ternyata tidak semua orang yang memiliki akun media sosial siap untuk berinteraksi di media sosial. Masih ada yang pembawaannya emosional dan meledak-ledak, dan ada juga yang baperan. Komen dikit, gak suka eh langsung main blokir. Padahal dalam kesehariannya, gak terlihat banget ending bakalan begitu.
Tapi memang ajang media sosial itu lebih banyak ajang pamer. Entah kebaikan, kemewahan, keberuntungan, bahkan pencitraan. Sehingga apa yang didapat pasca posting satu aktifitas di media sosial, efelnya bisa kejadian bertahun-tahun setelahnya. Iri dengki sudah biasa. Dugaan atau sangkaan juga biasa. Yang paling sering malah soal merasa. Padahal yang dimaksud si A, eh kawan si B, C D dan E malah merasa tersindir. Maka cekcok di medi sosial pun kemudian dianggap biasa juga oleh sebagian orang. Tidak jarang, kalo endingnya itu melakukan UnFriend ya pasti Blokir.
Susah…
Comments
Post a Comment