Terkadang saya merasa malas untuk berbicara, memulai sebuah percakapan saat suasana hati sedang galau, memilih untuk diam dan menikmati kesendirian dengan banyak hal yang bisa diakses melalui layar ponsel. Membiarkan ketidakpedulian pada lingkungan yang mungkin saja membutuhkan perhatian, sambil berharap mood dan semangat akan muncul mengalahkan semua pikiran negatif juga kekecewaan yang dialami seharian ini. Memang wajar saya rasakan.
Dalam diam pikiranpun kemudian melayang jauh, membuat banyak penyesalan pada perjalanan hidup yang sudah pernah dilalui, meski sudah menyadari betul bahwa semua tak bisa dikembalikan lagi sebagaimana harapan saat ini. Karena ada banyak hal yang mempengaruhi semua pola dan perilaku di masa lalu, termasuk kuasa dari orang lain yang tak pernah bisa kita atur laiknya memilih menu makan siang dari sebuah lembaran yang disodorkan. Memang sepantasnya menyerahkan semua pada yang diAtas.
Masing-masing sudah memiliki garis tangan sendiri. dan masih banyak di luar sana yang mengalami hal serupa. Kekecewaan, penyesalan dan kegalauan. Hanya itu saja yang bisa membuat dada ini merasa lebih baik. Karena memang ketidakadilan selalu ada dalam semua lini perjalanan.
Nasib itu tak akan dapat dipilih oleh tangan sendiri.
Comments
Post a Comment