Menikmati sarapan pagi Jajan tradisional Bali di sela rutinitas pekerjaan harian ternyata mampu meningkatkan semangat dan konsentrasi pikiran dalam arti positif.
Apalagi kalo Jajan tradisional Bali yang dinikmati ini merupakan produksi umkm milik kawan sendiri, dan sudah seharusnya disupport penuh agar tetap bisa bertahan di masa pandemi begini.
Jajan tradisional Bali atau yang biasa kami sebut dengan istilah Jaje Bali ini memiliki banyak ragam dan rasa, yang diolah dari bahan baku tepung beras, ketan atau bahan lainnya, dipadu jenis pewarna alami untuk menyajikan penampilan khas dan menggoda hasrat siapapun yang melihatnya.
Saat jaje bali ini akan dinikmati, sebagian besar diantaranya ditaburi ‘unti’ atau penambahan gula bali yang cair dan kental tanpa menghilangkan rasa originalnya.
Jaje Bali ini bisa ditemukan dengan mudah pada pasar-pasar tradisional Bali baik yang pasar pagi maupun malam, dan belakangan jadi makin trend dan menjamur hadir di berbagai pelosok desa bahkan tengah kota.
Kebetulan Jaje Bali yang kami nikmati hari ini merupakan hasil produksi rumahan putri pertama seorang rekan kantor, yang infonya berupaya membantu keuangan keluarga di masa pandemi sambil mengisi waktu perkuliahan yang bersangkutan. Adapun jenis atau penamaan Jaje Bali yang dikemas dalam plastik mika diatas ada Laklak, giling-giling, lukis dan injin favorit saya. Cita rasanya gak kalah dengan yang dibeli di pasar-pasar tradisional ternama. Yang berminat melakukan pemesanan, bisa DM saya untuk share kontak ybs.
Yuk sarapan Jaje Bali sambil menjaga keberagaman kuliner tradisonal Bali.
#JajeBali
Comments
Post a Comment