Pada awal-awal upaya untuk mengumpulkan #HPjadul tahun 2017/2018, sebenarnya dalam pikiran hanya ada keinginan memiliki beberapa brand atau seri lawas yang merupakan ponsel ikonik di jamannya. Lantaran saat itu masih menduga-duga soal harga jual yang kelihatannya akan cukup lumayan menguras kantong.
Katakan saja macam Nokia 7650, ponsel Symbian pertama yang memiliki lensa kamera dan internal memory 4MB, cukup lega untuk menyimpan beberapa foto dan musik resolusi rendah. Demikian juga halnya dengan Nokia 6600 yang memiliki slot memory eksternal dan kemampuan mengubah thema layar ponsel. Ada juga Dopod 900, PDA Phone yang memiliki desain notebook mini jaman now dengan kemampuan layar yang dilipat dan diputar balik lengkap dengan barisan keyboard terpisah. Tak lupa O2 XDA IIs yang merupakan salah satu PDA favorit saya sepanjang masa.
Namun demikian, saat mengetahui harga jual barisan ponsel-ponsel jadul yang beraneka rupa ternyata cukup terjangkau, daftar keinginan saya pun bertambah banyak seiring menemukan beberapa seri lainnya yang juga tak kalah memukau.
Katakan saja Sony Clie, PDA buatan Jepang yang dikenal dengan ketipisan dam layar lebarnya, namun tak masuk secara resmi penjualannya ke Indonesia. Begitu juga Treo series yang sempat menarik minat saya saat membaca beberapa edisi majalah teknologi jaman itu. Tak lupa BlackBerry Huron dan Pearl yang hadir dalam iklan milik jaringan Indosat di gatsu barat sana. Untuk seorang pengguna ponsel feature macam Nokia 3310/3350, barisan perangkat ber-keyboard qwerty adalah hal yang menawan saat itu.
Ketika jumlah ponsel jadul dan barisan PDA yang saya miliki sudah berada pada kisaran 50 unit, baru lah terpikirkan untuk hunting lebih banyak lagi, seri-seri kenamaan yang masuk dalam keluarga tertentu seperti misalnya Nokia Communicator, Sony Ericsson P series, atau keluarga XDA miliknya O2 tak lupa jajaran ponsel handyCam Nokia. Semua diburu tanpa ampun melalui gerai lapak online, baik olx, tokopedia, bukalapak hingga instagram dan facebook. Sempat tertipu juga pas transaksi lewat FB marketplace, lokasi di jawa timur pembelian 2 unit Nokia E90 dengan harga 200an ribu. Gak masuk akal dan kena batunya.
Saat ini jumlah ponsel dan pda yang telah berhasil saya kumpulkan, ada di kisaran 150an unit, dengan prioritas utama kondisi menyala normal dan bodi yang mulus, makin kesini makin berubah pula prioritas pembeliannya, bisa dalam kondisi layar blank, hang ataupun mati total. Yang harganya pun bisa turun drastis dibawah selembar uang merah. Ini berlaku untuk seri-seri yang biasa saja macam Nokia N dengan desain candybar kebanyakan, atau Sony W dan K seperti yang dibeli beberapa hari terakhir ini. Bahkan ada juga yang diambil dalam bentuk dummy atau ponsel mainan dengan rupa aslinya, macam iPhone 10, 11, 12 dan X. Mengingat harga bekas ponsel aslinya, gak bakalan bisa dijangkau oleh kantong.
Untuk jenis ponsel macam begini, biasanya saya gunakan sebagai property tambahan saat mengambil sesi foto beberapa hape jadul.
#HPjadul
Comments
Post a Comment