Skip to main content

Post Karangan Mirah - Cinta Berprestasi

Impian.
Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kalian setelah mendengar kata
“impian”?
Apakah sesuatu yang akan kita raih atau sesuatu yang akan ada di masa depan?

Semua orang pasti punya impian, begitu juga denganku. Menurut kalian definisi
impian itu apa sih? Kalau menurutku definisi impian itu adalah sesuatu yang ingin kita capai,
dan cara mewujudkannya melalui kerja keras dan menjadikan impian kita adalah prioritas
dalam kehidupan. Aku paling suka bermimpi, karena kita bisa seolah – olah ada di keadaan
itu. Contohnya jika aku bisa jalan – jalan keluar negeri bersama sahabat – sahabat ku, aku
bisa menjadi orang sukses dan bisa membanggakan orangtuaku, dan juga aku bisa bersama –
sama dengan orang ya aku suka. Ya intinya bermimpi itu menyenangkan. Tapi jangan cuma
bermimpi saja, mewujudkan mimpinya juga jangan lupa ya!.

Hai, kenalin nama aku Clarissa. Aku punya banyak sekali impian, sampai aku bingung
mau mencapai impian yang mana dulu. Tapi aku adalah tipe orang yang malas belajar, jadi
gimana caranya impian ku bisa tercapai. Impian terbesarku adalah menjadi dokter spesialis
mata dan bisa membawa keluarga ku pergi keluar negeri menggunakan uang hasil jerih
payah ku sendiri. Kalau ditanya kenapa mau jadi dokter, aku bakal jawab gini, “Karena
dokter adalah pekerjaan yang mulia.”

Kalian bisa ngebayangin gak kalau di dunia ini enggak ada dokter? Pasti banyak orang yang
bakal sakit. Aku juga ingin membantu orang – orang yang lagi sakit agar mereka bisa cepat
sembuh, terutama orang – orang yang lagi sakit mata karena zaman sekarang semuanya
sudah menggunakan yang namanya gadget. Sehari tanpa gadget itu berasa seperti ambulan
tanpa ninuninunya. Mulai dari belajar sampai kerja pun sekarang kita bisa melakukannya di
handphone.

Oh iya aku juga pengen membangun rumah sakit untuk orang – orang yang kurang mampu,
jadi kalau nanti misalkan mereka sakit, tidak perlu pusing memikirkan biaya pengobatannya,
karena di rumah sakit ku itu nanti bayarnya hanya seikhlasnya saja.

Suatu hari aku lagi tidur – tiduran dikasur sambil main handphone, lalu aku membuka
instagram. Ya, aku orangnya memang suka rebahan dikasur dan gak suka sama yang
namanya kebisingan, kalau adik ku lagi ada dikamar ku terus dia ribut aku bakal ngusir dia
dan bakal nyuruh dia pindah kamar. Aku juga sering dibilang kakak yang galak sama adik ku,
ya biasa lah kakak adik. “Kakak apa sih ini, masak gak sayang sama adik – adiknya mana
galak banget lagi” kata adik ku, terlihat kesal. Dan aku pun menjawab “Orang adiknya yang
nyebelin kok. Makanya kalau jadi adik tu nurut sama kakaknya!” Ucap ku tegas.
Oh iya kita balik ke instagram, disana aku menemukan sebuah video, inti dari video itu
adalah ada seorang anak dari keluarga yang kurang mampu tetapi anak itu mempunyai
mimpi yang besar, dia ingin menjadi pilot. Dia tau kalau orang tuanya tidak mampu
membiayai uang sekolahnya, jadi jalan satu – satunya adalah “belajar” untuk mendapatkan
beasiswa. Mulai dari sanalah ia bertekad untuk menjadi pilot dan dia ingin membuatkan
orang tuanya rumah yang bagus.

Setelah menonton video itu aku pun berfikir “kalau dia bisa, kenapa aku tidak ?” Aku
mulai merenungkan impian – impianku. Karena kalau dipikir – pikir, orangtuaku juga gak
bakal bisa mewujudkan semua impianku, yang bisa itu cuma diriku sendiri, iya aku. Karena
kalau dari diriku sendiri gak ada niat, semua impianku pasti gak bakal bisa tercapai. Mulai
dari sana aku menjadi anak yang suka belajar dan mulai sering ikut lomba – lomba juga.
Hasil dari semua itu adalah aku bisa mendapatkan juara kelas dan punya banyak piala dari
lomba – lomba, orang tua ku sangat bangga pada saat itu.

Sekarang gak disangka aku sudah bisa ngecapai impianku itu. Aku bangga sama diri
ku yang dulu, yang udah mau berjuang mati – matian untuk mencapai semua impian –
impian ku, dan aku kangen juga sih sama masa – masa perjuangan terdahulu. Aku sudah
pernah melewati masa – masa dimana sudah capek belajar dan rasanya ingin putus asa aja,
tapi karena tetap ingat impian terbesar menjadi dokter dan bisa menjadi orang beguna
untuk dunia, itu adalah salah satu dorongan ku untuk semangat belajar.

Dulu waktu aku baru masuk ke sekolah menengah pertama atau SMP, aku ingin
mengikuti suatu organisasi yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah atau yang lebih di kenal
dengan sebutan “OSIS”. Disana banyak tahap seleksi yang harus aku lalui, mulai dari tahap
wawancara, hingga aku disuruh mempelajari LKKB atau Latihan Keterampilan Baris Berbaris.
Menurut ku LKBB itu lumayan susah karena aku memang tidak punya bakat dibidang itu,
tapi aku terus belajar sampai akhirnya aku bisa. Setelah melalui banyak proses, akhirnya aku
bisa lolos menjadi OSIS.

Aku juga sempat suka sama kakak kelas ku, dia adalah ketua OSIS namanya Aldy. Kak
Aldy itu orangnya cuek, pendiem tapi orangnya pintar banget, jadi aku tertarik deh sama
dia. Aku pengen sih ngedapetin dia tapi aku nyadar waktu itu aku belum boleh pacaran, jadi
aku mutusin buat pengen temenan aja sama dia, dan akhirnya kita bisa temenan dan jadi
sahabat. Dia juga sering curhat gitu ke aku, aku paling sebel kalau dia curhat tentang
gebetannya ke aku, aku pasti bakal cemburu banget disitu. Tapi aku gak mau dia tau kalau
aku cemburu, jadi aku ngeladenin dan ngasi solusi gitu deh ke dia. Aku baik kan? Hehe, udah
– udah nanti kalau kalian jawab aku baik aku kePDan lagi.

Oke balik ke topik. Aku juga sering cerita tentang kak Aldy ke sahabat ku, namanya Vina.
Vina ini sahabat aku dari SD dan kita masih sahabatan sampai sekarang, dia itu orangnya
baik, bisa jadi penyemangat ku, pintar sih tapi orangnya suka malu – maluin gitu deh.
Empat tahun pun berlalu. Saat itu aku sudah kelas 2 SMA. Baru saja sampai rumah
aku sudah mendapatkan sebuah telfon,
“Aduhh, siapa sih ini yang nelfon gak tau orang capek apa?! Baru juga mau istirahat.” Ucap
ku dengan kesal
Ternyata itu adalah telfon dari Vina, orang yang suka malu – maluin itu
“Clarissa, lo dimana sekarang? Ntar malam pergi yuk! Kita ke mall yang baru buka itu.”
Ucap Vina
“Yuk! Gue juga bosen banget dirumah, mumpung besok libur” jawab ku
“Ntar jam 7 gue jemput lo di depan rumah ya, jangan sampai telat” kata Vina
“Iya – iya” jawab ku.

Akhirnya aku dan Vina pun pergi jalan – jalan. Tadi si Vina kan sempat bilang tuh
“jangan sampai telat ya”, eh taunya dia yang telat jemput aku. Setelah aku nunggu sekitar
30 menit akhirnya dia datang juga, karena aku lagi males buat ngomel – ngomel jadi yaudah
kita langsung pergi jalan – jalan. Kita waktu itu makan di salah satu restoran all you can it
dan aku makannya banyak banget tapi aku tetap kurus aja. “Gilak ris, lo banyak juga ya
makannya, tapi kok lo gak gemuk – gemuk sih? Kasi tips dong, apa lo pakek jimat kali
ya?” Tanya Vina, dengan maksud bercanda.

Aku pun menjawab “Enak aja lo bilang gue pakek jimat. Tapi iya juga sih kok gue gak gendut
– gendut ya? Tapi bodo amat lah, kita lanjut makan aja.” Kami pun lanjut makan lalu
berlanjut main di Timezone.

Malam itu seru banget dan gak kerasa waktu sudah menunjukin pukul 9 malam, jadi
aku harus cepat – cepat pulang karena takut dimarah bapak. Waktu dimobil lagi hening –
heningnya, tiba – tiba Vina nanya,
“Ris, gimana hubungan lo sama kak Aldy? Kalian udah jadian?” Tanya Vina
“Ya enggak lah, mana mau gue pacaran umur segini. Gue mau belajar dulu yang benar,
pacaran itu bisa urusan nanti.” Jawab ku
“Terus selama ini lo cuma sering chattan doang gitu? Cuma sebatas sahabat doang dong
berarti” tanya Vina, dengan nada kebingungan.
“Iya, gue sama kak Aldy selama ini cuma sahabatan” jawab ku.
“Tapi gue sebenarnya suka juga sih sama dia, gimana ya caranya bikin dia bisa tertarik
sama gue? Lo ada ide gak? Kan kerjaan lo pacaran mulu jadi tau lah urusan begini” ucap ku,
dengan sedikit tertawa kecil
“Lo kan suka belajar ni terus lo pintar juga, yaudah lo bikin dia tertarik pakai prestasi lo aja,
lo harus lebih rajin belajar dan lo harus banyakin menang lomba biar dia tau kalau lo itu
pintar.” Jawab Vina
“Boleh juga tu ide lo, gue coba lah siapa tau dia bisa tertarik sama gue” kata ku.

Kami pun lanjut ngobrol – ngobrol dan akhirnya sampai dirumah. Sesampainya dirumah, aku
pun masih mikirin kata – kata Vina yang tadi,
“Vina nyuruh aku buat banyakin belajar dan banyakin ikut lomba” ucap ku dalam
hati. Akhirnya setelah Vina memberi ide seperti itu aku lebih giat lagi belajar dan ternyata
aku bisa menjadi siswa berprestasi di sekolah dan aku juga bisa mewakili Indonesia untuk
mengikuti lomba sains di tingkat Internasional.

Suatu hari aku ternyata masuk di salah satu koran dan ternyata kak Aldy tau soal itu, dia
kagum sama aku. Kak Aldy berkata “Wahh ris, kamu masuk koran nih! Hebat banget, udah
cantik, baik, pintar lagi”
Aku pun menjawab “hahaha, makasi ya kak” dengan tersipu malu dihadapannya.

Akhirnya aku harus masuk ke universitas, dan tidak disangka – sangka aku bisa
mendapatkan beasiswa di Harvard University. Aku dan orang tua ku saat mendengar kabar
itu kita pun menangis bahagia, aku juga tidak menyangka aku akan mendapatkan beasiswa
disana, karena Harvard University ini adalah universitas impian ku sejak SD. Setelah
bertahun – tahun aku menempuh pendidikan disana akhirnya aku bisa lulus dengan nilai
yang sangat memuaskan. Aku saat ini bekerja di salah satu rumah sakit ternama di Indonesia
dan aku juga sering menjadi pembicara di acara kampu – kampus. Oh iya aku juga sudah
bisa membawa keluarga ku keluar negeri, aku pastinya sangat bangga dengan diriku. Waktu
itu kami pergi ke Jepang dan kebetulan disana lagi musim dingin jadi kita bisa bermain salju
deh.

Tidak lupa dengan Vina, sekarang Vina juga sudah menjadi seorang pramugari. Aku
sangat bangga dengannya dan kita punya rencana untuk bertemu tahun ini. Dan orang yang
aku suka sejak SMP, sekarang kita juga sudah bisa bersama – sama yaitu kak Aldy. Kebetulan
hobi ku sama kak Aldy itu sama, sama – sama suka traveling, jadi aku dan kak aldy juga
sering traveling bareng ngelilingin Bali.

Aku merasa hidup ku ini sangat penuh dengan pengalaman, orang tua ku juga
merasa sangat bangga, karena aku sudah bisa mencapai impian ku. Aku juga tidak
menyangka hidup ku bisa seperti ini, Clarissa yang dulunya sewaktu SMP adalah anak yang
malas sekarang bisa menjadi orang yang sukses.
Pesan yang dapat dipetik dari cerita ini adalah:

“Kita boleh merasa lelah, tetapi cara kita menghilangkan rasa lelah itu bukan dengan cara
menyerah, tetapi dengan cara beristirahat sejenak. Karena tidak ada orang sukses yang
tidak pernah merasakan rasa lelah”

*

LOMBA CERITA PENDEK TEMA IMPIAN
Nama : Pande Putu Mirah Gayatridewi
J.Kelamin : Perempuan
Usia : 12 Tahun
Sekolah : SMPN 10 Denpasar

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.