Salah satu sisi positif yang bisa saya rasakan saat bergabung bersama tim kerja pembentukan LPSE atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kabupaten Badung tahun 2011 silam adalah Belajar untuk menyampaikan dan mengutarakan pendapat, baik pada pimpinan rapat saat agenda pertemuan formal, maupun pada banyak orang yang belum memahami benar apa yang nantinya akan disampaikan. Terlihat kecil dan sederhana memang bagi sebagian orang, namun saat mulai berbicara didepan umum ataupun orang banyak, ternyata tidak semua mampu menguasai diri dan kata-kata yang dikeluarkan, lantaran gugup atau grogi melanda.
Saya sendiri merasakan hal itu di awal-awal proses pembelajaran. Bagaimana cara memohon ijin untuk menyampaikan pendapat, mengurai satu persatu pertanyaan ataupun pemikiran agar lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain, dan bisa juga tidak mengulang kalimat atau penggunaan kata tertentu agar tak membingungkan atau malah membosankan dan bertele-tele. Tidak lupa untuk mengendalikan emosi serta ego saat diberi kesempatan untuk berbicara. Semua ini tidak bisa dilepaskan dari belasan cermin yang pernah saya hadapi dan lihat langsung saat ikut terlibat dari awal di penugasan ini.
Tidak jarang bila apa yang ingin disampaikan, disusun dalam sebuah note layar ponsel, lalu diurutkan berdasar kepentingan atau topik, melengkapinya dengan dasar dan fakta yang diketahui, dan juga pengembangan bilamana dipandang perlu. Berkat mereka juga, para senior saya yang kini sudah memasuki masa pensiun dari penugasan kerja sebagai ASN.
Sebuah pengalaman yang sangat bermanfaat tentunya, karena saya bisa menikmati dan menjalankannya jauh lebih dini. Mengingat tidak banyak orang yang berani tampil sendirian dalam sebuah agenda, berbicara saat kesempatan diberikan, ataupun mengutarakan pendapat memberi masukan pada orang lain. Akan berguna kelak saat waktunya tiba.
Kalian pernah belajar apa saja pada senior di ruangan ?
Comments
Post a Comment