Seumur-umur saya baru tahu kalo hari ini adalah Anniversary-nya Bapak Ibu alias Kakek Neneknya anak-anak, dan itupun sudah menginjak tahun ke 53.
Dasar anak durhaka 🙂
Sebagai anak paling bontot dari tiga bersaudara, Bapak Ibu adalah keluarga inti yang paling lama berada dekat saya. Mengingat secara adat budaya orang Bali, laki-laki bungsu biasanya memiliki tugas mengampu kedua orangtua saat yang bersangkutan sudah mulai berumah tangga, menggantikan tugas orang tua dalam kewajiban ngayah dan menyama braya di lingkungan banjar ataupun keluarga besar.
Sedari kecil, saya mengenal Bapak sebagai sosok yang tegas, apalagi jika sudah berkaitan dengan sekolah, tugas dan perilaku di rumah. Gak pernah main fisik saat Beliau marah, setidaknya saya menganggapnya begitu. Meski dulu pernah dilempari sisir yang merobekkan lukisan kesayangannya, atau memukul penggaris kayu saat kenakalan saya tak bisa ia terima. Tapi bukankah itu hal yang biasa untuk ukuran anak-anak jaman old ? Bukan satu hal yang pantas dilaporkan ke polisi macam generasi anak-anak dan orang tua jaman Now.
Sementara Ibu, adalah sosok yang disiplin akan waktu dan bersih secara kebiasaan. Ia adalah istri yang baik dan setia bagi suaminya, menurut saya. Karena hingga usia perkawinan ke-53 ini, rasanya jarang saya melihat Ibu melawan kata-kata Bapak saat ia marah, termasuk pasca Bapak divonis mengidap Diabetes sejak tahun 2003 silam.
Kedua sosok ini bisa berubah menjadi sosok yang lembut pada semua orang, bisa juga berubah menjadi sosok yang keras pada sebagian orang terdekatnya.
Merasa bersyukur masih bisa melihat mereka begitu rukun sampai pada usia kepala tujuh, tersenyum dan tertawa saat kedua cucu kecil cantiknya bercanda di ruang tidur, dan semoga tetap begitu hingga nanti.
Kami merayakan Ulang Tahun Perkawinan Bapak dan Emek (panggilan Ibu dari sosok anak Bali jaman old) yang ke-53 di Warung Lais, 23 Februari 2021 bersama ketiga cucunya. Yang mana merupakan ajakan dari si Kakek dari kemarin sore yang meminta kami semua meluangkan waktu sore ini untuk makan bersama di luar. Kakek yang bayar, katanya.
#HWA
Comments
Post a Comment