Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam sore, saat mata mulai membuka pasca aksi tidur di kursi sofa lantai atas, sepulang mengantarjemput si bungsu Ara les baca di gerai Anemone. Lelah sekali.
Rasa kantuk yang menyerang sejak tadi siang sepertinya sudah terbayarkan meski belum tuntas. Namun keletihan pikiran bisa dikatakan sudah berkurang, seiring tugas awal penyiapan dokumen untuk pemeriksaan hasil pekerjaan yang akan kami mulai hari Senin besok, sudah dilimpahkan kepada salah satu staf untuk disempurnakan. Tinggal menunggu eksekusinya saja.
Langit Kota Denpasar sempat mendung seharian ini. Hujan pun baru turun deras sore saat saya tertidur pulas di sofa panjang. Aktifitas yang biasanya terpaksa dilakoni bilamana rasa malas untuk mandi pasca pulang kantor dikalahkan oleh kantuk yang teramat sangat. Tak perlu waktu lama, mata pun segera terpejam, padahal posisi kaki yang menjuntai akibat panjangnya melebihi dimensi kursi, belum merasa nyaman untuk ditinggalkan. Peduli amat.
Isu penyelesaian SKP sebagai dasar pembayaran tunjangan kinerja, semingguan ini belum jua tuntas. Masih ramai diupayakan, masih kacau dalam penetapannya. Sampai tadi siang saat melangkahkan kaki menuju lantai basement, tak satupun pegawai yang berhasil melakukan upload dokumen lantaran ditenggarai akan ada perubahan lagi dalam waktu dekat. Bekal bulanan pun kian menipis. Mulai terasa mencekik bagi sebagian pegawai.
Lima belas draft dokumen pemeriksaan belum dirasa final. Karena infonya masih ada dua surat permohonan lagi yang belum disampaikan oleh kolega sebelah. Tapi setidaknya, sudah ada gambaran terang dan juga poin-poin kesalahan yang harus diperbaiki sambil menanti proses eksekusi minggu depan.
Hari yang melelahkan.
Comments
Post a Comment