Ada perasaan bersalah saat berada pada posisi atasan yang kemudian dipandang tidak mampu mempertahankan bawahan dengan segala pembaharuan kinerja dan peningkatan penghasilan. Apalagi ketika bawahan yang dimaksud telah lama ikut dalam gerbong bahkan sejak awal masa perjuangan, kini satu persatu harus pergi. Tak ada yang dapat dilakukan mengingat keputusan pimpinan adalah mutlak. Meski secara aturan sudah melanggar jauh dari keharusannya.
Matahari bersinar terang saat pagi menjelang. Semua kepenatan yang kemarin mendera untuk sesaat bisa dikurangi dengan aktifitas dan rutinitas harian. Akan tetapi hutang janji tetap harus ditepati.
dan pemikiran kontra produktif itupun terbuka dengan sendirinya…
Apa yang terjadi pagi tadi sudah merupakan bukti kesekiankalinya bahwa pemikiran yang idealis seringkali tak sejalan dengan langkah keputusan dan kebijakan yang diambil. Sayangnya, masing-masing diberlakukan pada pihak yang berbeda. Satu sisi memenangkan pertandingan tanpa harus susah payah bertempur, sementara sisi lainnya harus mau mengalah dan mengalah. Padahal saat kesulitan hadir di atas meja, yang mengalah menjadi tameng pertama lantaran dipandang lebih mampu diandalkan.
Susah. Gak guna untuk melanjutkan debat. Mempertahankan argumen. Karena keputusan sudah absolut.
Karma pasti berjalan.
Kebenaran pun satu saat akan terkuak.
Cuma memang semua butuh waktu.
Bisa jadi ini ujian.
Berharap kelak bisa menjadi cermin agar tak sampai salah jalan dan mengambil kebodohan yang sama.
Semoga…
Comments
Post a Comment