Skip to main content

Menulis, sebuah Perjalanan Panjang

Saat memiliki waktu senggang, saya selalu menyempatkan diri untuk menulis. Baik tulisan pesanan ataupun lepas dengan topik atau tema yang saya sukai, saya ingat atau ditemui hari itu. 
Dari rilis ponsel #HPjadul, memori atau kenangan masa lalu, foto keluarga, kegiatan dan pekerjaan, bahkan saat diberikan hibah selembar uang kertas 75000 pun bisa dijadikan sebuah cerita.
Semuanya dicatatkan pada satu media, aplikasi Evernote pada perangkat genggam. 

Biasanya jika sudah selesai atau memenuhi harapan dan keinginan, tulisan itu akan saya unggah sesuai kebutuhan atau peruntukkannya. 
Tulisan pesanan akan saya unggah pada media blog terlebih dahulu, sebagaimana syarat perjanjian dan membagi link ke beberapa akun sosial media bilamana perlu. 
Sementara untuk tulisan lepas, saya buatkan dalam 3 versi, yaitu versi singkat untuk dipublikasi pada akun Twitter, versi padat untuk konsumsi Instagram, dan panjang untuk di halaman FaceBook. Dilengkapi dengan mention akun kawan lain sesuai topik yang dibicarakan. Setelah itu baru saya postkan pada timeline blog di kemudian hari. 

Ini saya lakukan agar kekosongan agenda yang saya dapatkan saat luang, bisa dimanfaatkan dengan baik, menuangkan pikiran dalam bentuk cerita, yang kelak bisa disimpan atau bahkan dibaca oleh anak-anak yang saya miliki. Selama semua media itu masih ada.

Untuk itu, saya selalu coba upayakan memelihara usia domain blog pribadi www.pandebaik.com yang dititiptempatkan pada hosting ternama Bali Orange Communication BOC nya mas Hendra W Saputro. Pembayaran pun sedapat mungkin dilakukan dalam jangka panjang. Dengan harapan, ketika nantinya saya sudah tak lagi mampu untuk menulis, minimal masih ada waktu untuk melakukan backup dan penyimpanan semua tulisan dalam sebuah media tertentu. 

Aniway, selama 14 Tahun Menulis, ada sekitar 3 ribuan tulisan yang saya simpan dan publikasi di blog tersebut. Sebagian kecilnya bisa dikatakan ditulis dengan serius. Sementara sisanya hanya upaya menjalankan hobi dan menjaga pikiran untuk tetap lurus berada pada jalurnya. 
Karena saya meyakini, dengan tulisan-lah maka pemikiran kita akan tetap ada. 

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.