Pagi ini putri sulung saya sedang menjalani ujian tengah semester-nya yang dilakukan secara daring. Kalau tidak salah mapel yang diUjiankan hari ini adalah Matematika dan PPKn. dan seperti biasanya, Mirah begitu panggilan yang bersangkutan, saat masih merasa ragu dengan jawaban yang dianalisa sendiri, ybs dengan segera mengirimkan foto soal yang diambil gambar melalui tabletpc milik sang kakek yang telah disandera setengah jam sebelum ujian dimulai.
Mengingat ini adalah mapel Matematika yang membutuhkan orat-oret sebagai dasar penghitungan rumus dan angka, maka seperti biasa, saat berada di belakang meja, tak ada kertas kosong, pinggiran koran hari ini pun jadi. Terpenting cara berpikirnya masih bisa terlihat jelas, agar saat disampaikan balik ke si sulung, ia bisa paham alurnya.
Pasca menyelesaikan tugas pemeriksaan beberapa nomor soal ujian, untuk sesaat saya hanya bisa tersenyum dan menarik nafas panjang. Lantaran pikiran langsung teringat pada seorang senior yang dulu pernah melakukan hal sama untuk putra sulungnya. Mentatar rumus matematika tingkat sekolah menengah di pinggiran luar lembar media cetak koran, agar sang putra bisa paham dengan hal-hal yang dikeluhkan, klaim tak pernah diajarkan di bangku sekolahan.
Bersyukur saya masih bisa menimpali pola pikir Beliau yang meledak-ledak saat menjelaskan orat-oret angka dan rumus matematika agar pemikirannya bisa dipahami secara logika awam.
Benar-benar sebuah kenangan yang tak terlupakan.
Comments
Post a Comment