Om Swastyastu,
Rahajeng Semeng Bali, Selamat Pagi Indonesia.
Menulis bukanlah sebuah tujuan yang pernah terpikirkan saat remaja dulu. Rasanya memang tak pernah dilakoni atau bahkan menjadi sebuah hobi, mengingat penugasan mengarang indah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada bangku sekolah, tak pernah mampu diselesaikan dengan baik. Keasyikan menulis baru terasa dalam ukuran belasan tahun dari empat dasawarsa usia yang saya miliki hingga hari ini.
Menulis biasanya menjadi sebuah rutinitas baru saat aktifitas pekerjaan menuntut hal tersebut. Membuat telaah, kajian ilmiah atau bahkan dalam membuat notulen rapat sekalipun, dibutuhkan sebagian kecil dasar-dasar yang diwajibkan ada dalam sebuah tulisan. 5W1H, What, Where, When, Why, Who dan How. Baru dirasa lengkap apabila memenuhi kaidah-kaidah tersebut.
Namun demikian, Menulis yang saya lakoni saat ini, masih bisa dikatakan baru sampai pada tahapan pemula. Tahapan menulis, tanpa mengetahui tata bahasa yang benar, yang baku sesuai KBBI. dan itupun media yang digunakan untuk mempublikasi, hanyalah sebuah Blog dan Sosial Media. Meski bisa diakses secara bebas, tapi tetap saja hanya sebuah media pribadi bukan publik.
Sementara itu Dewa, seorang kawan yang saya kenal sejak masa kuliah, ternyata memiliki hobi yang sama sejak yang bersangkutan mulai mengemban pekerjaan yang menuntut kemampuan itu. Dengan tahapan yang sudah lebih tinggi, ia kerap menulis dan dimuat dalam kolom Opini setengah halaman beberapa media cetak lokal. Dari hal-hal yang menjadi bidang keahliannya, hingga soal isu-isu terkini yang menarik perhatian publik.
Semalam ia hadir membawa banyak pesan, yang sampai pagi ini belum mampu saya pahami keseluruhan.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Comments
Post a Comment