Skip to main content

Games ngANDROID GardenScapes

Alasan Utama saya memilih permainan atau games GardenScapes adalah adanya pilihan untuk dimainkan dalam posisi Offline atau tanpa menggunakan Kuota Internet. Meskipun yang namanya Update data dengan proses install berkala cukup lama, rasanya memang worthed untuk dimainkan kala menunggu atau sekedar menghilangkan bosan.

GardenScapes ini modelnya macam Bejewelled yang dulu pernah dimainkan pula pada perangkat PDA berbasis Windows PocketPC yang pula berlayar sentuh. Jadi asyik dimainkan ya karena itu tadi, gak perlu Online apalagi dipantengin terus menerus sampai mengganggu waktu istirahat atau bahkan jam kerja. Kita hanya perlu menarik icon yang sejenis dengan jumlah minimal 3 segaris, atau 4 untuk mendapatkan bonus petasan, 5 untuk bomb, 6 untuk dinamit, dan 7 untuk bomb dalam tong. dan buletan sinar untuk progress bonus yang didapat secara berlanjut. Sementara kekuatan paling dahsyat adalah perpaduan buletan sinar yang berdampingan, dipadukan untuk memberi ledakan pada seluruh area bersamaan. Kalian yang terbiasa memainkan HomeScapes, saya yakin bakalan ketagihan.

Saya sendiri memulai progress dari Level 1 kalo ndak salah ingat jelang akhir tahun 2019, disela waktu menunggu progress ‘Bedah Rumah Tainsiat’ yang saat itu sudah masuk pada tahapan finishing. Gegara anak-anak juga sih, yang selalu meminta tolong bapaknya untuk memainkan beberapa level sulit di perangkat tablet 7 inchi. Merasa asyik, jadilah games GardenScapes ini menggantikan Plants vs Zombie 2 yang saat itu masih betah saya mainkan.

Dibutuhkan strategi tertentu agar bisa melewati tantangan yang dipersyaratkan dalam setiap levelnya. Tentu dengan jumlah langkah yang terkadang amat sangat terbatas pada level-level sulit yang digambarkan dengan warna background merah dan ungu. Saat kalian dalam kondisi begini, kalo boleh ngasi masukan, ya jangan putus asa mencobanya lagi dan lagi. Gak usah ngotot sampe beli-beli paketan bonusnya segala mengingat pola permainannya cukup disukai, dimana saat merasa mentok pada level tertentu, mainkan saja besok atau lusanya. Dijamin ada kemudahan yang diberikan oleh sistem dalam permainan GardenScapes. Haha…

Permainan GardenScapes hasil pengembangan Playrix ini lumayan membantu untuk membunuh waktu baik saat menunggu rapat dimulai, menanti lampu hijau di perempatan jalan yang ramai, maupun pengalihan saat berolahraga dalam waktu yang cukup lama. Seperti malam ini, dimana jumlah langkah bisa mencapai 20ribuan dalam sehari. Melebihi target harian sebanyak 10ribu langkah di bulan Juli ini. Bahkan saking asyiknya, gak terasa level permainan sudah mencapai 5000an saja.

Kalian sendiri main Games apa di ponselnya ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.