Skip to main content

#HPjadul Keluarga Commie, Nokia Communicator

Lama berburu, akhirnya ketemu jua. Dan kini seri keluarga Commie ini bisa dikatakan lengkap hadir dalam barisan koleksi meski tidak sempurna semuanya.

Nokia Communicator series.

Bagi yang mengikuti postingan blog ini, bulan lalu saya menurunkan post ‘Mengenal Nokia Communicator‘ yang dirilis pertengahan era 90an.

Nokia 9000

Perangkat pintar ini dirilis pada tahun 1996. Desainnya yang membulat dan bodi yang bisa dibuka laiknya notebook atau laptop, makin menjadi daya tarik utamanya bagi para eksekutif yang menjadikan bisnis sebagai pekerjaan utama. Saat disandingkan dengan keluarga Commie lainnya, Nokia 9000 memiliki dimensi yang terbesar, baik dari sisi panjang, lebar dan tebal. Mampu memberikan kesan sebuah ponsel jadul yang cukup serius di masanya.

Nokia 9110/9110i
Berselang dua tahun, Nokia Communicator merilis seri pembaharuan dengan wajah klasik 9110/9110i.
Ada banyak perubahan disini. Baik kecepatan prosesor, desain yang serius dan kokoh, serta dimensi dan berat yang jauh lebih baik. Penampilan antenna yang menjadi ciri khas seri sebelumnya pun dikemas apik tanpa menyulitkan pengguna dalam menyimpan atau menggenggam ponsel.

Nokia 9210/9210i
Pembaharuan layar warna pada seri Communinator milik Nokia baru diberikan pada tahun 2001 lewat seri 9210/9210i, pun mengadopsi system operasi besutan sendiri Symbian 6.0 series 80 dan peningkatan prosesor serta ruang penyimpanan internal.
Seri ini tergolong banyak peminatnya, meski dilempar ke pasaran tanpa dibekali lensa kamera belakang yang saat itu sedang trend digunakan. Hingga kini, kehadirannya masih diburu oleh para kolektor lantaran desainnya yang clean bagi para eksekutif jaman itu.

Nokia 9500

Untuk pertama kalinya menjawab permintaan konsumen penggila Communicator Series, Nokia meluncurkan penyempurnaan perangkat tahun 2004 dengan menambahkan lensa kamera di sisi punggung, desain yang lebih catchy dan ringkas, pun kapasitas internal yang jauh lebih baik.
Seri ini menyematkan dua versi sistem operasi dalam satu perangkat. Symbian 40 untuk mengoperasikan layar depan yang berukuran mini, dan Symbian 80 pada layar utama.

Nokia 9300/9300i
Ternyata tidak semua bentukan desain Nokia yang serupa dengan seri diatas, disematkan embel-embel Communicator. Nokia 9300/9300i adalah salah duanya. Seri ini merupakan versi lite atau hemat yang diluncurkan dalam waktu berdekatan dengan seri sebelumnya, Nokia 9500. Dimana mengurangi dimensi fisik dan lensa kamera. Sementara untuk desain bukaan layar depan ponsel yang bisa dipapar hingga 180 derajat hanya bisa ditemukan pada seri pembaharuan 9300i.

Nokia E90
Seri Communicator terakhir jatuh pada seri E90 dan diperkenalkan ke pasar global tahun 2007. Dimana kalau tidak salah, seri ini mencapai angka penjualan hingga 45 juta rupiah untuk perangkat pertama yang dirilis tepatnya di pasar konsumen Indonesia. Terjadi mengingat pangsa pasar Indonesia merupakan Konsumen terbesar dari Communicator series yang dirilis oleh Nokia. Semacam reward atau penghargaan.

Hadir dengan satu sistem operasi saja yaitu Symbian 9.2 S60 3rd Edition, baik untuk penggunaan layaar depan maupun utama. Ini bisa dikatakan menggembirakan, karena merupakan salah satu versi os yang paling banyak ditanamkan pada barisan ponsel pintar mereka pada seri lainnya.
Lensa kameranya sudah mengadopsi 3.2 MP serta mendukung akses video call 3G.
Merupakan keluarga Commie yang paling menawan dari segi fitur dan kemampuan.

Nokia E7
Sebenarnya ada 1 seri lagi yang disebut-sebut sebagai Communicator series oleh publik, namun sejatinya tidak demikian. Nokia E7. Hadir pasca ketenaran seri E90 dengan mengadopsi system operasi terbaru besutan mereka, Symbian 3rd Belle dimana layar utama dapat diakses dengan sentuhan jari atau touchscreen. Desainnya pun tidak lagi membuka laiknya notebook atau seri communicator lainnya, namun slide ke arah samping dengan model penggunaan landscape.

Nokia Communicator ‘Commie’ series
Jauh berselang pasca runtuhnya hegemoni Nokia di pasar ponsel tanah air, Commie series rupanya masih tetap diburu oleh sebagian orang untuk dijadikan koleksi, pajangan bahkan penggunaan sehari-hari mendampingi ponsel pintar layar sentuh berbasis Android ataupun iOS dengan Apple iPhone-nya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.