Skip to main content

Work From Home, lalu kalo Gak Ada Kerjaan, ngapain aja ?

Dalam upaya mengantisipasi penyebaran Virus Corona, Pemerintah menyarankan agar warga masyarakat Indonesia melakukan aksi WFH Work From Home alias bekerja dari rumah, utamanya bagi mereka para pekerja kantoran, pun halnya ASN.

Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk bisa memenuhi target kerjaan melalui himbauan Pemerintah, WFH tadi.
Koordinasi via Whatsapp Group, Conference atau Video Call yang dimulai tepat saat jam kerja dimulai untuk memastikan pekerja beneran bekerja dari rumah, sampai menggunakan beragam aplikasi lain macam Zoom.

Lalu bagaimana dengan mereka yang gak punya pekerjaan penting macam rerata ASN di muka bumi ini ? atau kalau boleh lebih dihalusin lagi, gimana saat kerjaan dah selesai, lalu kitanya ngapain aja ?
Boleh jalan-jalan ? Keliling kota ambil foto ogoh-ogoh ? Atau nongkrong di coffee shop terdekat ?
Ya enggak lah Lur… Gak boleh sama sekali. Kamu ya tetap harus mencoba berdiam diri di rumah, dan seperlunya aja kalo pas mau melanggar himbauan. Mengingat istilah yang jauh lebih penting dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona ini, bisa disebut sebagai Jaga Jarak antar sesama atau Social Distancing. Gak boleh ngumpul banyak orang dikeramaian.
Trus ? Mau ngapain ?

Ya aktifitas rumahan lah.
Macam nerusin hobby yang sudah tertunda gegara kerjaan kantor yang gak kelar-kelar, cabutin atau potong rumput liar seputaran halaman rumah, becanda sama anak-anak jika kalian sudah menikah, karena family time itu bakalan susah didapat makin kedepan nanti, bisa juga mantap-mantap sama Istri 2 kali sehari. Eh 2 hari sekali.
Tapi yah, terserah kamu sih, mampunya gimana.

dan kalo mau lebih jauh lagi, kalian bingung mau ngapain pas mendem di rumah masa-masa karantina WFH begini, ya baca buku bisa jadi salah satu hal yang bisa dilakukan, dan pastinya bakalan aman. Kalo gak gitu, bisa pantengin YouTube atau sewa film di Play Store, bisa juga tanding Games bareng orang rumah.
Selama aktifitas itu bisa menghabiskan waktu luang kalian di rumah, ya kenapa enggak. Yang penting gak keluyuran kemana-mana kan ya ?

atau Gimana kalo kalian nulisin Blog macam saya ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.