Jam pada layar ponsel masih menunjukkan pukul 3 lebih setengah waktu setempat, yang mana kalau dikonversikan ke jam lokalan Bali, biasanya saya sudah terbangun dari mimpi dan bergegas masuk kamar mandi untuk pembuangan pagi dan persiapan mebanten pekideh. Tugas rutin tiap hari semenjak kelahiran putri ketiga tahun 2015 silam.
Anehnya, saya bermimpi disusul istri yang sudah ngobrol aja disebelah gantikan pak bos yang dari semalam tidur sekamar. Ha… ceritanya sampai digodain teman lain, ‘wah cuma pak Pande aja yang disayang pasangan sampe disusul segala…’ asem tenan.
Jam biologis memang gak bisa bohong. Apalagi kalo bicara soal rutinitas dan kebiasaan di rumah. Hati ini selalu bingung saat kewajiban dalam keseharian gak terlaksana sebagaimana biasanya. Ada rasa bersalah atau berdosa padahal bisa saja berdalih ‘hey ini kan liburan…’
Menikmati Pagi dari ketinggian Kota Batu Malang
Suasana unit perumahan 4 lantai ini mirip villa di Bali, dengan nuansa yang mewah dan nyaman di setiap lantainya. Serasa berada di rumah saja. Dinginnya hawa juga mirip dinginnya ruang kamar tidur kami di Denpasar, yang suhu ac-nya di set ke angka 27°C dengan fan yang diatur mode senyap untuk konsumsi malam hari. Jadi nyaman-nyaman saja ketika merebahkan diri semalam dan terbangun tanpa selimut barusan.
Anak-anak masih tiduran macam pindang. Berjejer 7 orang dalam satu ruangan yang diisi sekitar 4 bed besar. Saya sendiri memilih menikmati empuknya kursi sofa di luaran sambil menikmati pagi Kota Batu Malang dari ketinggian. Masih gelap di luar sana. Kendaraan besar MaiBus tampak terparkir rapi di sisi luar bangunan, yang kebetulan berada di pojokan kawasan. Pak Haris dan Pak Mega tampaknya memilih tidur di armada dari semalam kami tinggalkan.
Ratusan bahkan ribuan Lampu yang tampak dari ketinggian, di lereng pegunungan Arjuno-Welirang tampak marak meramaikan pandangan mata dari balkon lantai dua. Satu persatu tampak mulai padam seiring mentari tampak benderang di ujung timur. Baru terlihat jelas barisan pohon pinus yang gagah berdiri di belakang bangunan, seakan menjaga kawasan perumahan yang sebagian besar tampak tak berpenghuni.
Pagi yang indah…
Comments
Post a Comment