Ada rasa syukur yang terucap dalam hati setiap kali petugas PMI usai mengambil secuil darah merah dari ujung jari tengah dan memperlihatkan hasil uji HB menunjukkan bahwa saya layak melaksanakan donor darah hari ini. Tidak sia-sia pengorbanan dan rutinitas harian yang dilakoni selama 2.5 bulan terakhir, terbayar lunas begitu sekantong darah selesai ditimbang dan jarum suntik berukuran besar ditarik perlahan dari lengan kanan. Usai sudah tugas saya untuk hari ini. dan besok akan berupaya memulai lagi rutinitas yang sama untuk memberi sekantong darah pada sesama.
Menjaga kadar gula darah dengan rutin berolahraga sebetulnya tidak susah, kalau saja mau dilakoni. Yang paling susah itu, ya Konsisten.
Berupaya konsisten melakukan hal yang sama setiap hari sepanjang bulan dan tahun, setidaknya membutuhkan kesadaran akan kesehatan diri sendiri dan juga kebutuhan darah bagi orang lain. Itu sebabnya selama 2.5 tahun terakhir harus merelakan 3 pasang sepatu lari kualitas kawe, bolong -bolong lantaran rutin dipakai berolahraga setiap hari.
Oke, nyaris setiap hari.
Tidak hanya itu, menjaga pola makan dan banyak mengkonsumsi air putih juga merupakan menu wajib harian, jika kita ingin lolos dari lubang jarum, uji HB.
Tak lupa cukup beristirahat dan jangan lupa bersyukur. Karena saya yakin, hal terakhir inilah yang kelak akan menjaga kita tetap bisa konsisten melakukan hal yang sama tanpa henti. Bahkan ketagihan.
Sama dengan Seks.
Ups Sorry…
Donor Darah yang ke-65 kalinya, saya berikan hari Jumat siang kemarin. Usai apel pagi hari Korpri, iseng meluncur ke PMI Rumah Sakit Kapal untuk mengetahui kondisi tubuh, tanpa berharap banyak bisa menyumbangkan sekantong darah sebelum pulang. Namun Tuhan memberikan kesempatan-Nya sekali lagi.
Tidak ada motivasi apapun yang membebani pikiran untuk menyisihkan sekantong darah secara rutin hingga hari ini. Karena semua sudah dibayar lunas dengan Kesehatan pribadi dan keluarga oleh-Nya.
Ayo ikut mendonorkan darahmu kawan, semua itu sangat berarti bagi kita semua.
Comments
Post a Comment