Skip to main content

Lelah Letih Semingguan tangani Video Diklat PIM II, akhirnya Usai Jua

Jumat Siang minggu lalu, begitu tiba di Bandara Ngurah Rai saya segera melakukan kontak ke aplikasi Grab untuk mendapatkan jemputan pulang ke rumah sebagaimana biasa. Cape pikiran sebenarnya sudah mulai terasa.
Sambil mengunyah roti dan menyeruput kopi di kursi belakang pengemudi, saya memaksakan diri membuka beberapa pesan masuk pasca menonaktifkan ponsel sesaat setelah panggilan boarding di Manado pukul 7.30 kurang. Pesawat Lion Air yang saya tumpangi, berangkat tepat waktu.

Dari sekian banyak pesan masuk, saya tertarik melihat nama pimpinan dinas yang mengirimkan sejumlah pesan belum terbaca, pun beberapa kali panggilan tak terjawab.

Rupanya Beliau panik.

Diceritakan terkait agenda Diklat PIM II yang Beliau jalani, tersandung kelengkapan video audio visual yang harus diserah dan upload-kan, paling lambat hari Sabtu esok harinya pukul 11 siang.
Terkait itu, saya dimintakan tolong untuk handel pembuatan video dimaksud, dengan gambaran dan bahan materi yang belum jelas pasti apa dan bagaimananya.
Mampus deh…

Tapi ya demi pimpinan, saya setujui dan berharap akan ada paparan jelas yang bisa dijadikan guidelines video dimaksud.
Sampai malam tiba, tampaknya harapan saya itu belum bisa terkabulkan…

Baru hari Sabtu pagi, semua materi bisa terkumpul. dan sebagaimana target awal, gak sampai 2 jam semua harus selesai dan terkirim. Maka sudah dapat dipastikan, semua usaha gagal. Biarpun sebenarnya ada 4 video terpisah yang bisa dihasilkan, tetap dianggap tak sesuai ketentuan.
dan 2 hari penuh pun dilalui dengan dropnya kondisi lantaran belum dapat istirahat sedikitpun sejak tiba di Bali.

Senin pagi, semua eselon dikumpulkan. Setelah dibriefing dan mendapat penjelasan, misi untuk membuat video kembali dijalankan. Dua hari kerja pun dilalui dengan penuh kelelahan dan letih demi tujuan utama bisa dicapai. dan seperti biasanya, Tuhan hanya bisa Tertawa…

Ponsel saya Hang di tengah upaya menggabungelokkan sekian banyak source video dan gambar dalam satu file project menggunakan aplikasi Filmorago, Rabu Siang.
Pasca Restart Ponsel, semua kerjaan dan hasil keringat, hilang begitu saja. Saya jengkel tanpa ampun. dan memilih ke luar kantor guna menenangkan diri.
Ya salah saya juga tetap ngotot memaksakan editing video di layar ponsel pada satu project file sekaligus.
Goblok…

Tapi memang Tuhan memiliki cara yang indah untuk menyenangkan saya.

Setelah menghabiskan satu gelas es krim McD strawberry, dan satu jam tidur tenang di parkiran badan Diklat Tanjung Bungkak, yang namanya ide pun bisa mengalir.

Saya memecah satu kesatuan video yang sejak dua hari terakhir dikerjakan menjadi 9 video pendek dengan tema dan pengaturan source secara unik. Semua dikerjakan selama dua jam di balik setir mobil tepi jalanan yang teduh. Pencapaian saya bisa dikatakan sudah 80 persen rampung. Berhubung semua proses dan jalan cerita masih terekam jelas sesaat sebelum gangguan ponsel terjadi.

Malamnya sambil lanjut begadang, kerjaan bisa dikatakan 95% sudah rampung. Tinggal diperlihatkan ke pimpinan untuk menantikan sentuhan akhir. Tidak lupa saya coba Upload ke akun YouTube untuk mendapat tanggapan dari rekan seruangan.
Pimpinan pun tampak puas.
Setidaknya puas dengan hasil editing video amatiran kelas saya lah.

Kamis Pagi, saya melakukan sedikit revisi pada dua scene tampilan 3D sebagaimana koreksi pimpinan. dan setelah diselesaikan hingga burning ke keping cd, sayapun beringsut pulang. Mendahului jam kerja.
Tentu seijin pimpinan…

Menikmati 2.5 jam istirahat siang tanpa adanya beban dan mimpi buruk lagi.
Akhirnya usai jua semuanya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.