Skip to main content

Aksi #Gertak Badung Bersih #2 Kerobokan Kaja, Sekretaris DPKP ingatkan Standar Teknis TPS 3R

Belasan warga tampak sudah sigap menyapu dan membersihkan telajakan GOR Purna Krida yang berlokasi di lingkungan banjar Babakan dan Batubidak, Kelurahan Kerobokan Kaja Kecamatan Kuta Utara, Jumat pagi 6 September kemarin. Beberapa diantaranya bahkan sudah terlanjur membakar sampah yang terkumpul pada titik tertentu. Kepala Lingkungan sempat mengingatkan mereka agar segera memadamkan api karena cara ini tak disarankan dalam aksi yang digelar saban jumat pertama setiap bulan hingga akhir tahun nanti.

#GERTAK BADUNG BERSIH, adalah kegiatan yang digagas Bupati Badung bulan Juli lalu, melibatkan semua OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, bekerja sama dengan 62 Desa/Kelurahan yang tersebar di 6 (enam) kecamatan. Output dari program ini adalah terwujudnya TPS 3R Reduce Reuse Recycle di setiap wilayah desa/kelurahan dengan peran serta OPD untuk memfasilitasi tujuan tersebut.

Aksi Gerakan Serentak ini adalah yang ke-2 kalinya dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dengan lokus wilayah di Kelurahan Kerobokan Kaja, mengambil sasaran lokasi kerja di areal parkir sementara GOR Purna Krida, pojok barat daya kawasan. Bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup yang menurunkan 1 unit truk sampah, tampak kewalahan mengingat voluma sampah organik yang dihasilkan cukup banyak. Beberapa tanaman liar dan pohon singapore yang meranggas tembok pagar pun dipangkas habis oleh warga. Lahan yang tadinya dipenuhi semak, dalam waktu 1.5 jam, sebagian besar sudah lebih lengang dari sebelumnya.

Made Adnyana, Lurah Kerobokan Kaja di sela apel pagi menyampaikan bahwa di lingkungan mereka tersedia 2 alternatif lokasi yang bisa diajukan sebagai lahan lokasi TPS 3R, yaitu lahan LC dengan status milik negara di belakang kantor Lurah, dan area parkir sementara GOR Purna Krida ini. Secara luasan dan akses, lahan yang menjadi sasaran #gertak kali ini merupakan opsi yang lebih baik, mengingat kebutuhan lahan minimal yang ditentukan infonya sekitar 5 are, sementara lahan yang ada di kawasan LC tidak mencukupi untuk itu.

Saat truk sampah milik DLHK memasuki area kerja, Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Ida Ayu Yutri Indahgustiari memberi masukan pada LHK terkait standar teknis TPS 3R sebagaimana telah diatur dalam Petunjuk Teknis terbitan Ditjen Cipta Karya Tahun 2017, agar jelas dapat dipahami dalam upaya mewujudkan output aksi #gertak di akhir tahun 2019 nanti. (*)

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.