Rasanya Plong.
Secara perasaan, pikiran dan utamanya tentu saja perkataan. Semua beban yang menumpuk selama ini nyaris hilang begitu saja, berganti dengan rasa capek dan penat.
Yang namanya berhutang, saya meyakini gak ada enak-enaknya. Apalagi kalau sampai berhutangnya pada banyak orang. Karena selain dering telepon yang tiada henti setiap hari, pertanyaan yang sama pun kerap dilontarkan dan mendapatkan jawaban yang sama pula dan tentu mengecewakan.
Perlu waktu sembilan bulan agar semua hutang itu bisa dilunasi. Rentang waktu yang sangat lama secara pribadi. Tapi ya mau bilang apa, karena keputusan pun tidak bisa diambil secara sepihak, lantaran dalam perjalanannya harus melibatkan dan mempertimbangkan banyak hal. Itupun tambah kenekatan dan pengorbanan.
Semua terbayar Lunas dan Tuntas rabu siang kemarin.
Wajah-wajah kelihan dinas aka kepala dusun tampak sumringah, karena mereka sejatinya merasakan pula hal yang sama, beban serta tanggungjawab serta hutang pada masyarakat, begitu besar. Di sela kesibukan agenda, tak segan mereka minta foto bersama kami, sebagai laporan kebanggaan pada kolega di desa atau kepada anak-anak kelak. Ada keharuan di dada ketika semua ini dilewati.
Setidaknya satu sudah dilampaui. Meski sebenarnya ada satu hutang lagi yang masih dinanti kepastiannya. Semoga kelak bisa diselesaikan pula dengan baik.
Comments
Post a Comment