Skip to main content

2019 ASUS Fokus di Industri Smartphone Gaming di Indonesia

Dengan ZenFone Max M2, Max Pro M2 dan ROG Phone, ASUS tawarkan beragam pilihan pada gamers

Bali (28 Februari 2019) – Industri mobile gaming tengah meningkat sangat pesat dalam kurun satu-dua tahun terakhir. Tak hanya dari sisi konten, judul game serta genre game yang semakin meluas, perangkat gaming sampai para gamers yang memainkan game, perputaran bisnis di industri yang satu ini sudah tidak lagi bisa dipandang sebelah mata.

Melihat tren yang tak terbendung tersebut, ASUS Indonesia memilih untuk fokus terjun di bisnis gaming. Tak hanya PC gaming, tetapi juga di mobile gaming. Jika di industri PC gaming ASUS punya pengaruh besar dengan ROG laptop, desktop dan juga seri TUF Gaming, di 2019 ini, produsen asal Taiwan tersebut akan menjadikan ASUS sebagai brand pilihan jika pengguna membutuhkan smartphone gaming.

“Kalau sebelumnya ASUS menghadirkan solusi bagi beraneka ragam segmen pengguna, di tahun ini kita akan fokus ke segmen yang lebih spesifik. Tepatnya segmen yang menjadi cikal bakal dari mana ASUS berasal. Yakni segmen power user dan juga gamers,” sebut Muhammad Firman, Head of Public Relations, ASUS Indonesia.

Saat ini di pasaran, ASUS telah menghadirkan dua varian smartphone gaming andalannya yakni ZenFone Max M2 yang ditujukan untuk entry gaming, serta ZenFone Max Pro M2 yang disasar untuk pengguna gamers mainstream atau gamers yang lebih expert.

“Dalam waktu dekat, ASUS juga akan menghadirkan smartphone gaming yang ditujukan untuk para professional gamers dan e-sports player dalam wujud ROG Phone,” sebut Firman. “Smartphone yang satu ini memang bukan untuk semua orang. Mereka yang benar-benar butuh smartphone gaming kasta tertinggi saja yang menjadi target market produk yang satu ini,” sebutnya.

Tiga pilihan perangkat mobile gaming
Saat ini, ASUS telah memperkenalkan tiga smartphone gaming terbarunya di pasaran Indonesia yaitu ASUS ZenFone Max M2, ZenFone Max Pro M2, serta ROG Phone. Tiga smartphone tersebut hadir dengan spesifikasi dan fitur terbaik di kelasnya sehingga penggunanya dipastikan akan mendapatkan pengalaman gaming maksimal.

Meski sama-sama menggunakan embel-embel smartphone gaming, tiga smartphone baru ASUS yang diluncurkan secara bertahap tersebut hadir untuk segmen pengguna yang berbeda, yaitu mulai dari kelas mainstream hingga high-end. Hal tersebut membuktikan keseriusan ASUS dalam menghadirkan smartphone gaming untuk semua lapisan pengguna.

“ASUS ingin seluruh pengguna dari berbagai lapisan bisa menikmati sesi bermain game di smartphone tanpa hambatan,” sebut Frandy Aprianto, Smartphone Product Marketing, ASUS Indonesia. “Tidak hanya pengguna smartphone premium, pengguna entry level pun berhak bermain game tanpa hambatan. Apalagi di PlayStore juga saat ini ada banyak sekali varian game yang bisa dipilih,” jelasnya.

ZenFone Max M2, pertama dengan Qualcomm Snapdragon 632 dan baterai 4.000 mAh
ZenFone Max M2 merupakan smartphone yang ditujukan sebagai entry level gaming, meski sebenarnya ia masuk di segmen kelas mid-range yang terjangkau. Di dalam ZenFone Max M2 terdapat SoC Qualcomm Snapdragon 632 yang memiliki performa lebih baik dari pendahulunya (ZenFone Max M1) yang masih menggunakan Snapdragon 430.

Berdasarkan aplikasi benchmark AnTuTu, Snapdragon 632 memiliki skor pengujian di atas 100.000 poin yang artinya sangat mumpuni untuk menjalankan semua game terkini. ZenFone Max M2 hadir dengan sistem kamera ganda yang ditenagai sensor beresolusi 13MP dan 8MP dan telah memiliki aperture f/1.8.

“ZenFone Max M2 tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujar Frandy. “Smartphone ini masih sangat mumpuni untuk menjalankan semua game terkini dengan sangat lancar. Semua itu berkat peningkatan dari sisi SoC, di mana kini Zenfone Max M2 menggunakan Qualcomm Snapdragon 632 yang lebih powerful, bahkan dibanding Snapdragon 625 yang terkenal punya performa bagus dan hemat baterai,” ucapnya.

Sama seperti pendahulunya, ZenFone Max M2 mengandalkan triple slot yang terdiri dari dua slot kartu SIM dan satu slot kartu MicroSD. Dengan demikian, penggunanya masih bisa menggunakan dua nomor ponsel beserta kartu memori MicroSD yang mendukung hingga kapasitas 2TB. Di sisi lain, kapasitas baterai juga masih dipertahankan yaitu sebesar 4.000 mAh yang bisa membuat smartphone ini bertahan seharian tanpa dukungan power bank.

ZenFone Max Pro M2, smartphone gaming mid-range dengan performa terbaik
Setelah sukses dengan ZenFone Max Pro M1 yang sangat fenomenal, ASUS menghadirkan penerusnya, smartphone gaming kelas mid-range bertenaga, ZenFone Max Pro M2. Smartphone ini hadir dengan performa yang lebih baik, fitur yang lebih kaya, dan desain lebih elegan. Ia hadir dengan layar all-screen display (19:9) resolusi FullHD 2280×1080 pixel sehingga lebih memuaskan untuk bermain game.

Layar ZenFone Max Pro M2 telah dilapisi Gorilla Glass 6, membuatnya semakin tangguh. Sementara bodinya menggunakan desain 3D glossy dengan wave pattern agar tampil lebih premium. “Penggunaan Gorilla Glass 6, sangat bermanfaat bagi para gamers yang sering bermain dalam durasi waktu yang cukup lama, kapanpun dan di manapun,” sebut Frandy. “Dengan lapisan pelindung yang lebih kuat, risiko layar tergores karena tangan pengguna menjadi jauh lebih minimal,” tambahnya.

ZenFone Max Pro M2 diperkuat Qualcomm Snapdragon 660 AIE yang lebih kencang dari Snapdragon 636 yang digunakan di ZenFone Max Pro M1. Penggunaan SoC ini memastikan performa yang lebih baik dalam segala hal. Dukungan teknologi terbaru pada Snapdragon 660 AIE juga membuat ZenFone Max Pro M2 tidak hanya tampil powerful, tetapi juga lebih cerdas.

Smartphone ini diperkuat baterai besar 5.000mAh sehingga bisa menemani penggunanya bermain game hingga 10 jam atau sekitar dua kali lebih tahan lama dari smartphone lain di kelasnya. Selain itu, ASUS juga masih mempertahankan penggunaan sistem operasi Stock Android Oreo. Keuntungan menggunakan sistem operasi stock Android adalah lebih ringan dan performanya yang lebih kencang.

ASUS ROG Phone, smartphone gaming paling canggih di dunia
Dalam waktu dekat, ASUS juga akan menghadirkan smartphone ultimate gaming andalannya ke pasar Indonesia. ROG Phone merupakan smartphone gaming kelas premium resmi pertama di Indonesia. Hadir membawa nama Republic of Gamers, kehadiran smartphone ini juga mengulang kesuksesan ASUS di ranah premium gaming setelah merilis laptop gaming pertama di Indonesia, yaitu ASUS ROG G1 dan G2 tahun 2007 silam.

Sama seperti semua produk Republic of Gamers lainnya, ROG Phone tampil dengan semua fitur dan spesifikasi terbaik untuk menghadirkan pengalaman mobile gaming tak tertandingi. Untuk itulah smartphone gaming ini dibekali dengan SoC Qualcomm Snapdragon 845 speed binned. Artinya, SoC Snapdragon 845 yang digunakan di ROG Phone merupakan versi yang telah dipilih secara khusus dan bisa berjalan dengan kecepatan hingga 2,96 GHz, lebih cepat dari SoC Snapdragon 845 versi standar yang digunakan di smartphone lain.

“ASUS tidak berkompromi dalam segala hal untuk ROG Phone, terutama soal performa,” ujar Frandy menambahkan. “Smartphone ini mengusung SoC dan konektivitas terbaik di dunia yang tidak bisa ditemukan di perangkat lain. Dengan demikian, performanya sudah tidak diragukan lagi,” tambahnya.

Untuk memastikan kenyamanan saat bermain game, ASUS menghadirkan teknologi pendingin khusus di ROG Phone. Teknologi bernama GameCool tersebut menggabungkan 3D vapor-chamber cooling dengan heat speader berbahan tembaga untuk performa pendinginan maksimal. Tidak sampai di situ, ASUS juga menyediakan perangkat khusus berupa AeroActive Cooler, yaitu kipas tambahan yang bisa dipasang di ROG Phone. Kipas ini mampu menurunkan suhu ROG phone hingga 4,7 derajat Celcius.

ROG Phone sendiri ditenagai oleh baterai berkapasitas 4.000 mAh dan telah mendukung teknologi Qualcomm Quick Charge 4.0 untuk pengisian daya super cepat. Menariknya, ASUS juga menghadirkan teknologi HyperCharge yang disematkan di charger ROG Phone. Teknologi tersebut memungkinkan pengiriman daya lebih besar dengan aman dan dalam waktu yang sangat singkat. Menggunakan charger bawaannya, baterai ROG Phone dapat terisi hingga 60% kapasitas hanya dalam waktu setengah jam saja.

ASUS ZenFone Max M2 dan ZenFone Max Pro M2 telah hadir secara lengkap di pasaran Indonesia mulai dari Rp2,299 juta untuk ZenFone Max M2 dan mulai dari Rp2,799 juta untuk ZenFone Max Pro M2. Adapun untuk ROG Phone akan hadir secara resmi di akhir kuartal pertama 2019 ini.

###

Tentang ASUS
ASUS kembali menunjukkan pertumbuhan yang positif di 2018. Sampai akhir Desember 2018, GfK menyebutkan, pangsa pasar laptop consumer ASUS di Indonesia, khususnya di pasar retail traditional channel, mencapai angka 40,8 persen. Meningkat dibanding akhir tahun 2017 yang berada di angka 39,8 persen.

Di segmen notebook ultrathin, ASUS juga terus mengalami peningkatan market share. Berdasarkan catatan GfK hingga Desember 2018, ASUS berhasil meningkatkan eksistensi di pasaran Indonesia, menjadi 22,6 persen. Sebagai gambaran, di tahun sebelumnya, pangsa pasar ASUS di segmen ultrathin hanya 7,0 persen saja. Catatan tersebut menunjukkan bahwa laptop seri ASUS ZenBook ataupun VivoBook sudah semakin meraih perhatian pengguna di seluruh Indonesia.

Pada segmen notebook gaming berbasis Nvidia GTX, ASUS juga kembali menorehkan prestasi. Sampai penghujung Desember 2018, market share ASUS untuk seluruh laptop gaming berbasis Nvidia GeForce GTX mencapai 60,2 persen. Secara spesifik, ASUS mendominasi di segmen GTX1050 dengan 47,4 persen pasar, di segmen GTX1050Ti dengan 74,9 persen serta 60,9 persen di pasar laptop gaming berbasis Nvidia GeForce GTX1060. Di segmen GTX1070 ASUS pun mengalami peningkatan dan kini berada di posisi kedua dengan 17,1 persen.

ASUS juga merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar World’s Most Admired Companies dari majalah Fortune dan berdedikasi untuk menghadirkan berbagai jenis produk komprehensif seperti Zenbo, ZenFone, ZenBook dan rangkaian perangkat IT serta komponen lain, termasuk AR, VR dan IoT.

Saat ini ASUS memiliki lebih dari 16.000 orang karyawan di seluruh dunia, di mana 5.000 orang di antaranya adalah insinyur di tim R&D (riset dan pengembangan) berkelas dunia. Di tahun 2017 lalu, ASUS juga berhasil mendapatkan revenue sebesar 13 milar dolar AS. Sebagai bukti dari komitmen terhadap inovasi, desain dan kualitas, ASUS telah memenangkan 4.511 penghargaan dari organisasi teknologi terpandang dan media IT sedunia di tahun 2016, dan telah meraih lebih dari 721 penghargaan untuk seri Zenfone sejak tahun 2014.

Kontak ASUS Indonesia
http://id.asus.com

Public Relations Product Marketing
Erlyin Purnama Frandy Aprianto
Tel. : 021-2949 5055 Tel. : 021-2949 5055
Email: Erlyin_Purnama@asus.com Email: Frandy_Aprianto@asus.com

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.