Cuaca pagi ini tampaknya cukup bersahabat. Tak lagi dingin seperti sebelumnya. Hujan pun masih enggan turun lagi, memberikan kesempatan pada khalayak untuk merayakan hari pemilihan kepala daerah.
PilGub Bali saya pantau tergolong aman aman saja di dunia nyata. Setidaknya untuk ukuran Kota Denpasar.
Berbeda dengan dunia maya alias media sosial yang riuhnya minta ampun. Bahkan sampai masa tenang sekalipun, orang masih tak segan untuk saling menjatuhkan lawan dengan beragam tuduhan dan hoax. Tak ada lagi peduli apakah itu dibenarkan atau tidak, yang penting sore ini bisa menang.
Dari hati nurani sebenarnya ingin bersuara. Namun tuntutan sebagai seorang ASN melarang itu semua. Maka pendapat hanya bisa dipendam di hati, tanpa bisa ditumpahkan lagi.
Bali identik dengan Sarang Banteng. Suara PDIP saat pilpres lalu kalau tidak salah memberi andil hingga 70%. Gegara sosok Jokowi saya yakini.
Denpasar sendiri saya meyakini menjadi basis paslon Rai Mantra, mengingat selama Beliau menjabat sebagai Wali Kota, tidak banyak gesekan yang terjadi, dan meski mendapat banyak penghargaan di bidang clean government, tidak banyak pula perubahan pembangunan kota serta kebijakan yang bisa dirasakan.
Infonya salah satu dari dua fakta diatas akan dibalikkan posisinya hari ini. Namun bisa jadi juga kedua fakta akan tetap bertahan atau terbantahkan. Siapa yang tahu…
Beragam agenda lanjutan ada di balik kemenangan salah satu dari dua paslon dalam upaya merebut suara masyarakat Bali hari ini.
Dari yang lagi hangat-hangatnya soal dukungan Tolak Reklamasi, atau tagar 2019 Ganti Presiden pun menjadi target berikutnya. Sedikit mengkhawatirkan.
Mengingat tiga puluh persen sisa suara saat pilpres, menginginkan hal itu terjadi.
Terlihat sekali bahwa masyarakat di Bali sedang menjalani ujian, laiknya DKI Jakarta tahun lalu. Apakah kelak bakalan bisa melalui lubang jarum dengan baik atau sebaliknya ?
Tinggal menghitung jam saja.
Sedikit Lagi Bli, Ayo kita Coblos Rame Rame
Comments
Post a Comment